
Tim Perahu Naga Indonesia Berjaya di The World Games 2025
The World Games (TWG) 2025, yang digelar di Chengdu, China, pada 7-17 Agustus 2025, menjadi panggung gemilang bagi Tim Perahu Naga Indonesia. Dengan meraih tiga medali emas dan dua perak dari cabang olahraga kano sektor perahu naga, Indonesia menegaskan posisinya sebagai kekuatan dominan di Xinglong Lake Hubin Arena. Prestasi ini menjadikan perahu naga sebagai salah satu cabang an dalan Indonesia, sekaligus mencatat sejarah pada debutnya sebagai cabang resmi di TWG. Artikel ini mengulas perjalanan tim, sorotan kemenangan, dan dampaknya bagi olahraga Indonesia.
Dominasi di Xinglong Lake Hubin Arena
Tim Perahu Naga Indonesia tampil luar biasa dengan menyapu tiga medali emas dari enam nomor yang dipertandingkan. Berikut rincian prestasi emas mereka:
- Open 8-Seater 2000m: Tim Indonesia, yang diperkuat oleh Irwan, Sutrisno, Dapit, Roby Kuswandi, Nur Meni, Dayumin, Riska Adriyani, Maryati, Wahyuni Reski, dan Hafiza Nadia, finis terdepan dengan waktu 9 menit 8,12 detik, mengungguli tuan rumah China (9:19,22) dan Spanyol (9:23,75).
- Open 8-Seater 200m: Indonesia kembali berjaya dengan catatan waktu 45,79 detik, mengalahkan tim-tim kuat seperti Ukraina dan Thailand.
- Mixed 10-Seater 500m: Dalam lomba yang sengit, tim Merah Putih mencatat waktu 2 menit 6,64 detik, start dari posisi keenam namun berhasil finis pertama, mengungguli Ukraina (2:07,02) dan Thailand (2:07,80).
Selain tiga emas, Indonesia juga meraih dua medali perak di nomor Open 8-Seater 500m (2:05,71, kalah tipis 0,18 detik dari Ukraina) dan Mixed 10-Seater 2000m Pursuit Race. Total lima medali ini menjadikan perahu naga penyumbang medali terbanyak bagi kontingen Indonesia.
Strategi dan Kerja Tim yang Gemilang

Keberhasilan tim perahu naga tidak lepas dari persiapan matang sejak Januari 2025, pasca-kualifikasi di China dan Filipina pada 2024. Pelatih Mohammed Suryadi menekankan pentingnya konsistensi dan daya tahan, terutama pada nomor jarak jauh seperti 2000m. “Alhamdulillah, mereka tampil dengan fokus. Nomor 2000m membutuhkan konsistensi dan strategi,” ujar Suryadi.
Tim yang terdiri dari atlet-atlet seperti Firmansyah Yuda, Mugi Harjito, dan lainnya menunjukkan sinergi luar biasa. Meski sempat start dari posisi tertinggal di beberapa nomor, seperti keenam di 10-seater 500m, mereka mampu menyalip lawan dengan eksekusi krusial di momen-momen akhir. Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, memuji kerja keras atlet dan PB PODSI yang dipimpin Basuki Hadimuljono atas prestasi ini.
Mengungguli Tuan Rumah China
Pencapaian Indonesia di TWG 2025 menjadi sorotan karena mampu melampaui tuan rumah China, negara asal olahraga perahu naga. China hanya meraih dua medali perak (10-seater 200m dan open 8-seater 2000m), sementara Indonesia mendominasi dengan tiga emas. Direktur Pusat Olahraga Air Provinsi Jilin, Ma Yongyao, mengakui persaingan global yang semakin ketat. “Banyak tim di Asia Tenggara dan Eropa kini sangat kompetitif,” katanya.
Prestasi ini menegaskan bahwa Indonesia telah menjadi kekuatan baru di perahu naga, menggeser dominasi tradisional China. Zhao Xiaoli, wasit internasional asal China, juga menyoroti daya tarik global olahraga ini, dengan sekitar 50 juta penggemar di hampir 100 negara.
Dampak bagi Indonesia dan Peluang Olimpiade Perahu Naga
Keberhasilan di TWG 2025 tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi perahu naga sebagai cabang olahraga potensial untuk Olimpiade. Pakar olahraga China, Yi Jiandong, menyatakan bahwa perahu naga memiliki sejarah dan karakter nasional yang kuat, menjadikannya kandidat ideal untuk Olimpiade Brisbane 2032. PB PODSI dan Kemenpora juga mendukung upaya memasukkan perahu naga ke Olimpiade Los Angeles 2028.
Dengan torehan ini, Indonesia finis di peringkat 20 klasemen medali TWG 2025, dengan total empat emas, empat perak, dan satu perunggu, termasuk kontribusi dari panjat tebing (1 emas) dan wushu (1 perak). Ini adalah prestasi terbaik Indonesia sepanjang sejarah TWG, melampaui peringkat 25 di Birmingham 2022.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski sukses besar, tim perahu naga menghadapi tantangan seperti persaingan ketat di nomor jarak pendek, di mana jarak antar tim sangat tipis. Untuk mempertahankan dominasi, PB PODSI perlu terus mengasah strategi dan meningkatkan latihan, terutama untuk nomor-nomor seperti 10-seater 200m, di mana Indonesia gagal meraih medali.
Ke depan, prestasi ini diharapkan memotivasi regenerasi atlet dan memperluas pembinaan di daerah-daerah potensial. Dengan popularitas perahu naga yang terus meningkat secara global, Indonesia memiliki peluang besar untuk tetap menjadi kekuatan utama di ajang internasional.