Polemik Kepindahan Rafael Struick dan Jens Raven ke BRI Super League 2025/2026

Kepindahan dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick dan Jens Raven, ke BRI Super League 2025/2026 memicu polemik di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Rafael Struick resmi bergabung dengan Dewa United, sementara Jens Raven telah diumumkan sebagai rekrutan baru Bali United. Langkah kedua pemain muda keturunan Indonesia-Belanda ini untuk berkarier di kompetisi domestik Indonesia menimbulkan pro dan kontra, terutama karena usia mereka yang masih muda dan potensi untuk berkembang di liga-liga Eropa. Polemik ini mencuat menjelang Piala AFF U-23 2025, di mana keduanya diharapkan menjadi pilar penting Timnas Indonesia U-23.

Kepindahan Struick dan Raven ke BRI Super League

Rafael Struick (22 tahun) resmi bergabung dengan Dewa United setelah mengakhiri kontraknya dengan Brisbane Roar di A-League pada Juni 2025. Presiden Dewa United, Ardian Satya Negara, mengonfirmasi bahwa Struick dikontrak selama tiga tahun, dengan pelatih Jan Olde Riekerink turun langsung meyakinkan sang pemain di Belanda. Riekerink menyebut Struick sebagai pemain muda berbakat yang sesuai dengan regulasi wajib pemain U-23, yang mengharuskan minimal 45 menit bermain per pertandingan. Ardian optimistis Struick akan mendapat banyak menit bermain, mengingat kebutuhan tim akan penyerang serbabisa seperti dirinya.

Sementara itu, Jens Raven (19 tahun) resmi diperkenalkan Bali United pada 13 Juli 2025, setelah meninggalkan FC Dordrecht U-21 di Belanda. Kabar ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun X @garistengah_id pada 11 Juli 2025, dengan peluang transfer mencapai 58% menurut Transfermarkt. Raven, yang memiliki darah Indonesia dari neneknya asal Yogyakarta, diharapkan memperkuat lini serang Bali United di bawah asuhan pelatih Johnny Jansen, yang juga berasal dari Belanda.

Polemik di Kalangan Penggemar

Kepindahan Struick dan Raven ke BRI Super League memicu reaksi beragam. Banyak penggemar di platform X menyambut baik langkah ini, melihatnya sebagai peluang bagi kedua pemain untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak dan berkontribusi pada Timnas Indonesia. Seorang pengguna X,@salmdrafts, menulis, “Rafael Struick join Dewa United, Jens Raven join Bali United. Mereka masuk liga Indonesia di umur yang masih muda dan produktif. I just want to say good luck for both of them ” Namun, sebagian fanbase menyatakan kekecewaan, menganggap keduanya masih berpotensi bersaing di liga-liga Eropa yang lebih kompetitif. Akun@Chocomaltineku berkomentar, “Di umur mereka yang masih muda bgt, gw harap mereka cuma bentar di liga Indo karna kebanyakan stuck dan gak pada abroad lagi.”

Polemik Kepindahan Rafael Struick dan Jens Raven ke BRI Super League 2025/2026

Polemik ini diperkuat oleh pandangan bahwa pemain naturalisasi muda seharusnya tetap berkarier di luar negeri untuk meningkatkan kualitas. Sebelumnya, Struick kesulitan mendapat menit bermain reguler di Brisbane Roar, hanya mencatatkan 10 penampilan dan satu gol dalam 239 menit. Raven juga hanya mencetak enam gol dari 19 laga bersama Dordrecht U-21. Kritik ini mencerminkan kekhawatiran bahwa BRI Super League, meskipun berkembang, belum setara dengan liga Eropa dalam hal intensitas dan pembinaan pemain muda.

Sisi Positif dan Dampak bagi Timnas

Pengamat sepak bola senior, Gusnul Yakin, menilai kepindahan ini memiliki sisi positif, terutama untuk Timnas Indonesia U-23. Dengan bergabung di klub lokal, Struick dan Raven lebih mudah mendapat izin untuk membela timnas, menghindari masalah seperti yang dialami Elkan Baggott pada Piala Asia U-23 2024. Regulasi wajib U-23 di BRI Super League juga memastikan keduanya mendapat menit bermain, yang krusial untuk menjaga performa menjelang Piala AFF U-23 2025, SEA Games 2025, dan kualifikasi Olimpiade 2028. Gusnul menduga ada “rencana besar” di balik transfer ini, kemungkinan melibatkan koordinasi antara pelatih klub Belanda (Riekerink dan Jansen) dengan PSSI atau pelatih timnas Patrick Kluivert untuk memoles talenta demi kepentingan timnas.

Namun, menariknya, Rafael Struick tidak masuk dalam skuad Piala AFF U-23 2025 yang dipilih pelatih Gerald Vanenburg, meskipun mendapat ulasan khusus dari AFF sebagai “pemain masa depan ASEAN” bersama Muhammad Ferarri. Hal ini memicu spekulasi bahwa ada ketegangan dalam timnas, sebagaimana diungkap Andre Rosiade tentang konflik internal terkait gaya kepelatihan Vanenburg.

Pro dan Kontra Naturalisasi Polemik Kepindahan Rafael Struick dan Jens Raven ke BRI Super League 2025/2026

Kepindahan Struick dan Raven juga memicu diskusi lebih luas tentang kebijakan naturalisasi pemain muda. Sebagian fanbase, seperti yang dikutip Jurnal Soreang, menyebut ini sebagai “dampak negatif naturalisasi,” khawatir pemain muda seperti mereka akan “terjebak” di Liga 1 dan kehilangan peluang abroad. Sebaliknya, pendukung kebijakan ini menilai langkah ini memperkuat liga domestik dan memudahkan integrasi pemain naturalisasi dengan sepak bola Indonesia. Contoh sukses seperti Irfan Bachdim, yang kembali ke Bali United, menjadi pembanding, meskipun beberapa pemain keturunan lain gagal bersinar usai bermain di Liga 1.

Masa Depan Polemik Kepindahan Rafael Struick dan Jens Raven di BRI Super League 2025/2026

Dewa United dan Bali United menunjukkan ambisi besar dengan merekrut Struick dan Raven, yang diharapkan meningkatkan daya saing klub di BRI Super League dan AFC Challenge League. Struick, dengan pengalaman di Piala Asia U-23 2024 dan kualifikasi Piala Dunia 2026, diharapkan menjadi andalan lini depan Dewa United bersama Egy Maulana Vikri dan Stefano Lilipaly. Raven, yang lebih muda, diproyeksikan sebagai “monster” di lini depan, mengikuti jejak Struick di timnas. Namun, tantangan besar menanti, terutama bagi Struick, yang harus bersaing ketat untuk mengamankan posisi starter di skuad kompetitif Dewa United.

Polemik ini mencerminkan dinamika kompleks antara pengembangan talenta, ambisi klub, dan ekspektasi penggemar. Dengan BRI Super League 2025/2026 yang akan dimulai pada Agustus 2025, perhatian kini tertuju pada bagaimana Struick dan Raven bisa membuktikan bahwa kepindahan mereka adalah langkah tepat untuk karier dan kontribusi bagi sepak bola Indonesia.

Related Posts

IShowSpeed Prediksi Indonesia Juara Piala Dunia 2030

YouTuber terkenal asal Amerika Serikat, Darren Jason Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, menggemparkan dunia sepak bola dengan prediksi beraninya: Timnas Indonesia akan menjadi juara Piala Dunia 2030. Pernyataan…

Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand Tutup Kawasan Wisata

Sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas, menyebabkan penutupan kawasan wisata di wilayah perbatasan, terutama di sekitar kuil kuno seperti Preah Vihear dan Ta Muen Thom. Konflik yang berakar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *