
Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, edisi ke-21 yang digelar di Amerika Serikat dari 14 Juni hingga 13 Juli 2025, menjadi tonggak sejarah dengan format baru yang melibatkan 32 tim dari enam konfederasi. Turnamen ini menobatkan Chelsea FC sebagai juara setelah mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) 3-0 di final yang berlangsung di MetLife Stadium, New Jersey, pada 13 Juli 2025. Selain kemenangan Chelsea, turnamen ini mencatatkan rekor baru dalam hal penonton, kontroversi, dan performa mengejutkan dari tim non-Eropa.
Chelsea Raih Gelar Kedua dan Dominasi Eropa
Chelsea, di bawah asuhan pelatih Enzo Maresca, menunjukkan dominasi dengan kemenangan telak atas PSG di final. Gol-gol dari Pedro Neto, Cole Palmer, dan Nicolas Jackson memastikan gelar kedua Chelsea di Piala Dunia Antarklub setelah kemenangan pertama mereka pada 2021. Performa gemilang Chelsea di turnamen ini, termasuk kemenangan 3-0 atas Esperance de Tunis di babak penyisihan dan 1-2 atas Palmeiras di perempat final, mengukuhkan status mereka sebagai salah satu tim terbaik dunia. Namun, kemenangan ini juga diwarnai insiden di akhir laga, dengan keributan antara pelatih PSG Luis Enrique dan pemain Chelsea Joao Pedro, yang menjadi sorotan media.

Kejutan dari Tim Non-Eropa di Piala Dunia Antarklub
Turnamen ini menghadirkan kejutan besar dengan tersingkirnya dua raksasa Eropa, Manchester City dan Inter Milan, di babak 16 besar. Manchester City, juara bertahan, dikalahkan Al-Hilal dari Arab Saudi dalam pertandingan dramatis yang berakhir di perpanjangan waktu, sementara Inter Milan takluk 0-2 dari Fluminense asal Brasil. Wakil Amerika Selatan tampil kuat, dengan keempat klub CONMEBOL—Flamengo, Palmeiras, Botafogo, dan Fluminense—lolos ke babak 16 besar, menunjukkan daya saing yang ketat melawan klub-klub Eropa. Al-Hilal, Al Ahly (Mesir), dan Monterrey (Meksiko) juga mencatatkan gol-gol penting melawan tim Eropa, membuktikan bahwa kesenjangan kualitas semakin menipis.
Rekor dan Kontroversi
Piala Dunia Antarklub 2025 mencatatkan rekor jumlah penonton, dengan total lebih dari 1,2 juta penonton di 12 stadion di 11 kota Amerika Serikat, meskipun penjualan tiket sempat lesu di awal turnamen hingga FIFA menurunkan harga tiket secara dinamis. Namun, turnamen ini juga menuai kritik. Masalah teknis seperti kondisi lapangan yang kering di MetLife Stadium, seperti yang dikeluhkan pemain Palmeiras, Estevao, mengganggu kecepatan permainan. Selain itu, format baru dengan jadwal padat dikritik oleh FIFPRO dan World Leagues Forum karena risiko kelelahan pemain, ditambah kekhawatiran cuaca panas ekstrem di AS. Kontroversi lain muncul dari pelanggaran aturan FIFA terkait kepemilikan multi-klub, yang menyebabkan pencoretan León dan Pachuca, dengan Los Angeles FC menggantikan León setelah mengalahkan Club América dalam laga kualifikasi.
Format Baru dan Peserta Piala Dunia Antarklub
Edisi 2025 menjadi yang pertama dengan format 32 tim, terdiri dari delapan grup dengan empat tim, di mana juara dan runner-up grup melaju ke babak gugur. UEFA mengirimkan 12 tim, termasuk Real Madrid, Bayern Munich, dan Juventus, sementara CONMEBOL menyumbang enam tim, termasuk Flamengo dan River Plate. AFC, CAF, dan CONCACAF masing-masing diwakili oleh empat tim, dengan OFC mengirimkan Auckland City dan tuan rumah AS diwakili oleh Inter Miami, yang diperkuat Lionel Messi. Format ini dirancang untuk meningkatkan daya tarik global, meskipun mendapat kritik karena ketimpangan level beberapa tim, seperti kekalahan telak Auckland City 10-0 dari Bayern Munich.
Nicolas Jackson dan Chelsea di Tengah Spekulasi
Kemenangan Chelsea di turnamen ini juga membawa sorotan kembali pada Nicolas Jackson, yang mencetak gol krusial di final. Meski tampil apik, performa Jackson di Piala Dunia Antarklub sempat diwarnai insiden kartu merah dalam laga melawan Flamengo di babak sebelumnya, memicu spekulasi tentang masa depannya. Chelsea mematok harga £100 juta untuk Jackson di tengah minat dari AC Milan dan klub Premier League lainnya, menunjukkan bahwa klub masih menghargai potensinya meski performanya fluktuatif.
Dampak dan Warisan
Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi pemanasan penting menjelang Piala Dunia 2026, yang juga digelar di AS bersama Kanada dan Meksiko. Turnamen ini berhasil menyatukan talenta dari berbagai benua, dengan streaming global melalui DAZN mencatatkan jutaan jam tonton. Meski penuh kontroversi, keberhasilan Chelsea dan performa mengejutkan tim-tim non-Eropa menegaskan bahwa turnamen ini telah mengubah lanskap sepak bola klub global.