admin
Usyk Kembali ke Puncak Kelas Berat
Oleksandr Usyk sekali lagi membuktikan dominasinya di dunia tinju kelas berat. Pada pertarungan ulang melawan Daniel Dubois di Wembley Stadium, London, pada Minggu (20/7/2025), Usyk menang KO di ronde kelima. Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan statusnya sebagai juara sejati (undisputed champion) dengan menyatukan sabuk WBA, WBC, WBO, IBF, dan The Ring, tetapi juga mengantongi hadiah fantastis sebesar Rp2,16 triliun. Namun, Tyson Fury, rival lamanya, tetap mengklaim dirinya sebagai yang terbaik meski absen di laga ini.
Jalannya Pertarungan: Dominasi Usyk di Ronde Kelima
Duel Usyk vs. Dubois menjadi sorotan dunia tinju karena taruhan gelar sejati kelas berat. Sejak ronde pertama, Usyk, petinju asal Ukraina berusia 38 tahun, menunjukkan keunggulan teknis dengan pergerakan kaki cepat dan pukulan balasan yang akurat. Menurut statistik CompuBox, Usyk mendaratkan 57 pukulan dengan akurasi 37%, jauh lebih baik dibandingkan Dubois yang hanya 19%. Puncaknya terjadi di ronde kelima, ketika hook kiri telak Usyk membuat Dubois terhuyung dan jatuh. Wasit menghentikan pertarungan pada menit 1:52 setelah Dubois gagal bangkit sempurna, menandakan kemenangan KO bagi Usyk.
Hadiah Fantastis: Rp2,16 Triliun untuk Usyk
Pertarungan ini menjadi salah satu duel termahal dalam sejarah tinju dengan total hadiah mencapai Rp3,2 triliun. Sebagai pemegang empat sabuk dan favorit utama, Usyk mendapatkan 65% dari total hadiah, yakni sekitar US$132,28 juta atau setara Rp2,16 triliun. Angka ini melampaui bayaran Usyk saat mengalahkan Tyson Fury pada Mei 2024 (US$114 juta). Sementara itu, Daniel Dubois membawa pulang US$71,22 juta (Rp1,16 triliun), menjadi bayaran terbesar dalam kariernya meski kalah. Kemenangan ini menambah kekayaan Usyk, yang kini ditaksir mencapai Rp732,2 miliar.
Tyson Fury: Klaim Kontroversial sebagai yang Terbaik
Meski tidak hadir di Wembley, Tyson Fury langsung mencuri perhatian dengan komentarnya di media sosial. Dalam video di Instagram, Fury mengucapkan selamat kepada Usyk, namun bersikeras bahwa dirinya tetap pemenang sejati dalam dua duel sebelumnya melawan Usyk. “Selamat untuk Usyk. Tapi semua orang tahu siapa pemenangnya ketika kami bertemu. Aku menang dua kali,” ujar Fury, merujuk pada pertarungan kontroversial mereka pada Mei dan Desember 2024. Komentar ini memicu reaksi beragam dari penggemar, dengan beberapa menyebut Fury hanya mencari perhatian.
Profil Oleksandr Usyk: Legenda Dua Divisi
Usyk, yang kini memiliki rekor 24-0 (14 KO), menjadi petinju pertama dalam sejarah yang tiga kali menyandang status juara sejati—dua kali di kelas berat dan sekali di kelas penjelajah (cruiserweight). Kemenangan atas Dubois menandai kali kelima ia mempertahankan gelar kelas berat. Meski berusia 38 tahun, Usyk menegaskan dirinya masih muda dan bersemangat, dengan mengatakan, “38 adalah awal!” usai pertarungan. Ia juga mendedikasikan kemenangan ini untuk rakyat Ukraina, menunjukkan dukungannya di tengah konflik di negaranya.
Daniel Dubois: Kekalahan dan Potensi Kebangkitan
Daniel Dubois (22-3) tampil penuh ambisi untuk menebus kekalahan sebelumnya dari Usyk pada Agustus 2023, yang juga berakhir dengan TKO di ronde kesembilan. Meski kalah, Dubois menunjukkan semangat juang di hadapan 90.000 penonton di Wembley. Banyak analis menilai petinju berusia 27 tahun ini masih memiliki potensi besar untuk bangkit, terutama setelah kemenangan mengejutkannya atas Anthony Joshua pada September 2024. Kekalahan ini menjadi langkah mundur, tetapi Dubois tetap dianggap sebagai salah satu petinju muda berbakat di kelas berat.
Langkah Berikutnya: Tantangan untuk Oleksandr Usyk
Usai kemenangan, Usyk langsung menantang sejumlah petinju papan atas, termasuk Tyson Fury, Anthony Joshua, Derek Chisora, dan Joseph Parker. Ia mengisyaratkan akan mengambil istirahat selama 2-3 bulan untuk bersama keluarga sebelum kembali ke ring. Nama Joseph Parker disebut sebagai penantang berikutnya, sementara trilogi dengan Fury juga menjadi opsi menarik bagi penggemar. Dengan statusnya sebagai juara sejati, Usyk kini menjadi target utama di divisi kelas berat.
Dampak Kemenangan dan Sentimen Publik
Kemenangan Usyk disambut antusias oleh penggemar di Wembley, yang menyebutnya “petinju rakyat” karena sikap rendah hati dan dedikasinya untuk Ukraina. Ia terlihat berlutut dan menangis usai pertarungan, mencerminkan beban emosional setelah 3,5 bulan kamp pelatihan jauh dari keluarga. Di media sosial, kemenangan ini dipuji sebagai bukti dominasi Usyk, meski komentar Fury memicu debat tentang siapa petinju kelas berat terbaik saat ini.
Kesimpulan: Oleksandr Usyk, Raja Sejati Kelas Berat
Kemenangan KO atas Daniel Dubois mengukuhkan Oleksandr Usyk sebagai raja tak terbantahkan di kelas berat. Dengan hadiah Rp2,16 triliun dan status juara sejati, Usyk menunjukkan kombinasi keterampilan, kekuatan, dan mentalitas yang sulit ditandingi. Meski Tyson Fury terus mengklaim keunggulannya, Usyk tetap menjadi pusat perhatian dunia tinju. Pertarungan berikutnya akan menentukan apakah ia dapat mempertahankan dominasinya di divisi ini.
Penutup
Oleksandr Usyk telah menorehkan sejarah sebagai salah satu petinju terhebat di era modern. Kemenangan atas Dubois adalah langkah besar dalam memperkuat legasinya. Dengan tantangan baru di depan mata, dunia tinju menantikan apakah Usyk akan terus memerintah sebagai raja kelas berat sejati.
