Media Malaysia Kecewa: Timnas U-23 Tersingkir Usai Imbang 0-0

Pertandingan sengit Timnas Indonesia U-23 pada laga pamungkas Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Senin (21/7/2025) malam WIB, berakhir dengan skor imbang 0-0. Hasil ini memastikan Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Grup A dengan tujuh poin, sementara Malaysia tersingkir setelah hanya mengumpulkan empat poin. Media Malaysia, khususnya The New Straits Times, tak mampu menyembunyikan kekecewaan mereka atas performa tim Harimau Malaya Muda, menyebutnya sebagai “penampilan terburuk kedua” dalam sejarah keikutsertaan Malaysia di turnamen ini.

Dominasi Indonesia dan Kegagalan Malaysia

Laga tersebut menunjukkan dominasi Indonesia dengan penguasaan bola mencapai 67 persen dan 11 peluang tembakan, tiga di antaranya tepat sasaran. Namun, pertahanan disiplin dari harimau malaya membuat Indonesia gagal mencetak gol. Di sisi lain, Malaysia hanya mampu menciptakan 10 peluang dengan satu tembakan mengarah ke gawang. Meski bermain ngotot, Malaysia gagal memenuhi syarat lolos ke semifinal, yaitu kemenangan dengan selisih dua gol. Media Malaysia menyoroti lemahnya penyelesaian akhir tim asuhan Nafuzi Zain, menyebut para pemain “tampak terhuyung-huyung” dan gagal memanfaatkan momentum kemenangan 7-1 atas Brunei Darussalam sebelumnya.

Kritik Pedas dari The New Straits Times

The New Straits Times melabeli hasil imbang ini sebagai indikasi kemunduran sepak bola muda Negeri Jiran. “Tim muda kita semakin terpuruk,” tulis media tersebut, membandingkan performa 2025 dengan kegagalan pada 2022, ketika Malaysia tersingkir dari grup yang hanya berisi Laos. Kekecewaan ini diperparah dengan fakta bahwa Negeri Jiran kalah bersaing dengan Filipina, yang lolos sebagai runner-up terbaik setelah mengalahkan Brunei 2-0. Pelatih Nafuzi Zain tampak tertunduk lesu dalam konferensi pers, mengakui kegagalan timnya mencapai target.

Rivalitas Sengit dan Dukungan Suporter Malaysia

Media Malaysia Kecewa: Timnas U-23 Tersingkir Usai Imbang 0-0

Pertandingan ini sarat akan rivalitas historis antara Indonesia dan Harimau malaya, yang selalu menghadirkan tensi tinggi. Sebanyak 27 ribu suporter memadati SUGBK, menciptakan atmosfer panas yang turut memengaruhi jalannya laga. Meski Negara Tetangga berhasil menahan imbang Indonesia, media setempat menyebut tim mereka sebagai “Harimau Ompong” karena gagal menunjukkan ketajaman di depan gawang lawan. Sementara itu, pelatih Indonesia Gerald Vanenburg memuji kerja keras anak asuhnya, terutama lini belakang yang menjaga clean sheet selama fase grup.

Pelajaran untuk Masa Depan

Kegagalan negara tetangga di Piala AFF U-23 2025 menjadi cerminan bahwa tim Harimau Malaya Muda perlu pembenahan, terutama di lini serang dan mental bertanding. Media Malaysia menekankan pentingnya turnamen ini sebagai batu loncatan bagi pengembangan sepak bola muda, namun performa tim kali ini dinilai jauh dari harapan. Di sisi lain, Indonesia kini bersiap menghadapi Thailand di semifinal, membawa kepercayaan diri tinggi setelah tak terkalahkan di fase grup.

Related Posts

IShowSpeed Prediksi Indonesia Juara Piala Dunia 2030

YouTuber terkenal asal Amerika Serikat, Darren Jason Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, menggemparkan dunia sepak bola dengan prediksi beraninya: Timnas Indonesia akan menjadi juara Piala Dunia 2030. Pernyataan…

Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand Tutup Kawasan Wisata

Sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas, menyebabkan penutupan kawasan wisata di wilayah perbatasan, terutama di sekitar kuil kuno seperti Preah Vihear dan Ta Muen Thom. Konflik yang berakar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *