
BEM SI Tunda Aksi di Jakarta
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengumumkan tidak akan menggelar demonstrasi di Jakarta pada Senin, 1 September 2025. Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menyatakan keputusan ini diambil karena kondisi di Jakarta dinilai kurang kondusif. “Kami memastikan tidak turun hari ini di Jakarta,” ujar Ikram, seperti dikutip dari Kompas.com. Keputusan ini berbeda dengan aksi sebelumnya yang digelar di berbagai daerah untuk menyoroti isu kenaikan gaji DPR dan ketidakadilan struktural.
Protes Kenaikan Gaji DPR dan Ketidakadilan Struktura
lBEM SI sebelumnya aktif memprotes kebijakan DPR yang menetapkan tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan sebagai pengganti rumah dinas. Total gaji dan tunjangan anggota DPR kini mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan, sebuah angka yang memicu kemarahan publik di tengah kesulitan ekonomi. Pada 25 Agustus 2025, aksi di depan Gedung DPR RI berujung ricuh, ditandai bentrokan dengan aparat dan kematian tragis seorang pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob. Selain itu, BEM SI juga menyoroti ketidakadilan struktural, termasuk penolakan revisi UU TNI, UU Polri, UU Kejaksaan, serta desakan pengesahan RUU Perampasan Aset.
Rencana Aksi Lanjutan: Indonesia (C)emas Jilid II
Meski batal demo hari ini, BEM SI merencanakan aksi lanjutan bertajuk “Indonesia (C)emas Jilid II 2025” pada 2 September 2025. Aksi ini akan fokus pada penyelesaian kasus HAM 1998, pengesahan RUU Perampasan Aset, penolakan RUU KUHAP, dan penolakan Program Strategis Nasional (PSN). Ikram menegaskan bahwa rencana ini akan dievaluasi selama sepekan untuk memastikan aksi berjalan aman dan terhindar dari penunggangan kepentingan pihak lain, seperti yang terjadi pada demo 25 Agustus 2025.
Kehati-hatian BEM SI dan Aksi Kelompok Lain

BEM SI memilih langkah hati-hati agar aksi mereka tidak disusupi kepentingan eksternal, sebagaimana kritik terhadap demo sebelumnya yang tidak memiliki penanggung jawab resmi. Sementara itu, sembilan kelompok lain tetap menggelar demonstrasi di Jakarta hari ini, dengan tuntutan serupa seperti penurunan gaji DPR dan penyelesaian kasus HAM. Polda Metro Jaya mengerahkan 1.250 personel untuk mengamankan aksi tersebut.
Suara Mahasiswa untuk Perubahan
Keputusan BEM SI mencerminkan strategi mahasiswa untuk tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah dan DPR dengan pendekatan terukur. Aksi mereka diharapkan terus menyuarakan aspirasi rakyat tanpa memicu kekacauan. Publik kini menanti langkah BEM SI pada 2 September 2025, yang diharapkan dapat mendorong perubahan kebijakan yang lebih adil dan transparan.