
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, akhirnya kembali ke panggung internasional di Japan Open 2025, yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada 15-20 Juli 2025. Setelah absen selama enam bulan akibat cedera bahu yang dideritanya sejak Januari 2025, Ginting menandai comeback-nya dengan penuh semangat. Turnamen terakhirnya sebelum absen adalah Malaysia Open 2025, dan kini ia siap kembali bersaing di ajang BWF World Tour Super 750 ini.
Perjuangan Anthony Sinisuka Ginting Melawan Cedera Bahu
Cedera bahu yang dialami Ginting sejak akhir 2024 memaksanya menepi dari sejumlah turnamen besar, termasuk All England 2025, di mana ia memilih mundur karena kondisinya belum pulih sepenuhnya. Pelatih tunggal putra PBSI, Indra Widjaja, mengkonfirmasi bahwa Ginting telah menjalani latihan normal dan kondisinya terus dipantau untuk memastikan tidak ada risiko kambuh. “Kami sudah mendaftarkan namanya untuk Japan Open. Latihan sudah normal, tinggal berharap cederanya tidak kembali,” ujar Indra.
Adaptasi dan Tantangan di Japan Open 2025
Ginting mengaku merasakan “kagok” saat kembali ke atmosfer pertandingan setelah absen panjang. “Ada rasa berbeda karena sudah lama tidak bertanding. Jangankan enam bulan, satu bulan saja sudah terasa kagok,” katanya. Ia berlatih intensif di Tokyo untuk mengembalikan feeling pertandingan, termasuk ketegangan dan hasrat untuk menang. Di babak 32 besar, Ginting menghadapi tantangan berat melawan Kodai Naraoka, pemain tuan rumah yang berada di peringkat 7 BWF. Meski Ginting memiliki rekor head-to-head unggul 3-0 atas Naraoka, pertemuan terakhir mereka di BWF World Tour Finals 2023 menunjukkan laga yang ketat dengan skor 10-21, 21-10, 21-18.
Rekam Jejak dan Prestasi Anthony Sinisuka Ginting

Anthony Sinisuka Ginting, yang kini berusia 28 tahun, adalah salah satu pebulutangkis tunggal putra terbaik Indonesia. Ia meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, menjadi pebulutangkis pertama yang memenangkan medali di Youth Olympic Games (2014) dan Olimpiade. Ginting juga berperan besar dalam keberhasilan Indonesia memenangkan Piala Thomas 2020. Di level BWF World Tour, ia telah mengoleksi enam gelar, termasuk China Open 2018 dan Singapore Open 2022, serta menjadi runner-up di delapan turnamen lainnya. Prestasi terbarunya adalah juara Kejuaraan Asia 2023, mengalahkan Loh Kean Yew di final, menandai gelar tunggal putra Indonesia pertama di ajang tersebut setelah 16 tahun.
Nomor 14: Simbol Keunggulan di 2025
Menariknya, 2025 menjadi tahun di mana nomor 14 menjadi sorotan di berbagai cabang olahraga. Seperti Luka Modric yang mengenakan nomor punggung 14 di AC Milan dan Viktor Gyokeres di Arsenal, Ginting juga memiliki kaitan simbolis dengan angka ini melalui pencapaiannya di Youth Olympic Games 2014. Meski tidak mengenakan nomor secara fisik, keberhasilannya di tahun tersebut menjadi titik awal kariernya yang gemilang, menambah narasi unik tentang nomor 14 sebagai lambang keunggulan.Harapan dan Dukungan untuk GintingComeback Ginting di Japan Open 2025 bukan hanya tentang kembali bertanding, tetapi juga membuktikan ketangguhannya sebagai salah satu senior di Pelatnas PBSI. Seperti yang ia ungkapkan, ia merasa sebagai satu-satunya senior tersisa di tim tunggal putra setelah beberapa rekannya, seperti Jonatan Christie, meninggalkan pelatnas. Ginting bertekad untuk mengembalikan performa terbaiknya dan menginspirasi pemain muda seperti Alwi Farhan. Pelatih Indra Widjaja menambahkan bahwa tim akan terus memantau kondisi Ginting dalam dua hingga tiga minggu ke depan, dengan opsi untuk mengikuti Macau Open jika Japan Open belum optimal.
Tantangan Menuju Puncak
Meski memiliki bakat dan pengalaman, Ginting dikenal dengan permainan yang kadang tidak konsisten, sebagaimana diungkapkan oleh penggemar di platform Reddit. Lawan-lawan top seperti Viktor Axelsen, Anders Antonsen, dan Kento Momota sering memanfaatkan kecenderungannya untuk mengakhiri reli dengan cepat, yang kadang berujung pada unforced errors. Namun, kecepatan, kelincahan, dan pukulan kreatifnya tetap menjadi senjata utama. Dengan persiapan matang dan fokus pada aspek teknis dan non-teknis, Ginting berpeluang besar untuk kembali ke performa puncaknya.
Penutup
Kembalinya Anthony Sinisuka Ginting di Japan Open 2025 menjadi momen yang dinanti penggemar bulutangkis Indonesia. Setelah absen selama enam bulan akibat cedera bahu, Ginting siap menunjukkan bahwa ia masih menjadi kekuatan besar di tunggal putra. Dengan dukungan tim pelatih dan semangat juangnya, Ginting berpeluang mengukir prestasi baru dan membawa kebanggaan bagi Indonesia. Tokyo Metropolitan Gymnasium akan menjadi saksi perjuangan sang “Giantkiller” untuk kembali ke puncak.