Janice Tjen Cetak Sejarah di US Open 2025

Janice Tjen mencetak sejarah bagi tenis Indonesia dengan lolos ke babak utama US Open 2025, menjadi petenis Indonesia pertama yang mencapai prestasi ini sejak Angelique Widjaja pada 2004. Petenis berusia 23 tahun ini berhasil menaklukkan tiga ronde kualifikasi, termasuk kemenangan meyakinkan 6-1, 6-2 atas unggulan ketiga Aoi Ito dari Jepang pada 22 Agustus 2025. Pencapaian ini menandai debut Grand Slam Tjen dan langkah penting dalam kariernya, sekaligus menginspirasi generasi baru petenis Indonesia. Artikel ini mengulas perjalanan Tjen, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya bagi tenis Indonesia.

Perjalanan Menuju Babak Utama US Open 2025

Janice Tjen, yang lahir di Jakarta pada 6 Mei 2002, menunjukkan ketangguhan luar biasa di babak kualifikasi US Open 2025. Berikut adalah rangkuman perjalanannya:

  • Ronde Pertama (19 Agustus 2025): Tjen mengalahkan unggulan ke-22 Varvara Lepchenko (AS) dengan skor 6-3, 6-1 di Court 5, menunjukkan dominasi dalam debut kualifikasi Grand Slam-nya. Pertandingan berdurasi satu jam satu menit ini menjadi langkah awal yang kuat.
  • Ronde Kedua (21 Agustus 2025): Melawan petenis Polandia Maja Chwalinska, Tjen bangkit dari ketertinggalan 3-5 di set pertama, menyelamatkan dua set point, dan menang 7-5, 7-5 dalam pertarungan berdurasi satu jam 45 menit. Ia mencatatkan lima ace dan lima winner, menunjukkan ketenangan di bawah tekanan.
  • Ronde Ketiga (22 Agustus 2025): Di final kualifikasi, Tjen menghadapi Aoi Ito, petenis Jepang yang mengalahkan Jasmine Paolini dan Anastasia Pavlyuchenkova musim ini. Dengan permainan agresif dan backhand slice ala Ashleigh Barty, Tjen mendominasi dengan skor 6-1, 6-2, memastikan tempat di babak utama.

Kemenangan ini menjadi kemenangan ke-99 Tjen sejak lulus dari Pepperdine University pada Mei 2025, menegaskan performa luar biasa musim ini.

Latar Belakang dan Persiapan Tjen

Tjen, yang kini berada di peringkat 147 WTA, telah menunjukkan perkembangan pesat sejak lulus dari Pepperdine University, di mana ia menjadi runner-up ganda NCAA 2024. Pengalaman kuliahnya membantu membangun mentalitas kompetitif, dengan Tjen menyatakan bahwa tenis universitas membantunya “selalu memberikan 100% secara mental.”

Musim 2025 menjadi tahun terobosan bagi Tjen. Ia meraih gelar di berbagai turnamen ITF, termasuk ITF W35 Luzhou (tunggal dan ganda) dan ITF W50 Taizhou, serta menjadi runner-up di ITF W75 Lexington dan W100 Landisville. Prestasi ini, ditambah 42 set kemenangan beruntun, membuatnya masuk Top 200 WTA dan mendapatkan slot kualifikasi US Open. Tjen juga meraih penghargaan ITF Player of the Month pada Mei dan Juni 2025, mengukuhkan statusnya sebagai bintang baru.

Mengambil inspirasi dari Angelique Widjaja, Tjen bertekad mencetak sejarah. “Ini berarti banyak bagi saya, tapi saya mencoba fokus pada permainan saya dan memberikan yang terbaik,” katanya usai lolos kualifikasi.

Tantangan dan Gaya Permainan

Tjen menghadapi tantangan berat di kualifikasi, terutama melawan Aoi Ito, yang dikenal dengan backhand agresif dan variasi slice. Namun, Tjen, dengan permainan forehand kuat dan backhand slice yang presisi, mampu mengatasi strategi Ito. Gaya permainannya, yang sering dibandingkan dengan Ashleigh Barty, memungkinkan Tjen bermain agresif sekaligus cerdas di net, memberikan keunggulan dalam pertandingan krusial.

Janice Tjen Cetak Sejarah di US Open 2025

Namun, babak utama US Open akan menjadi ujian lebih besar. Dengan 128 pemain, termasuk 16 kualifikasi, Tjen akan menghadapi lawan-lawan top seperti Aryna Sabalenka atau Coco Gauff. Lawan pertamanya di babak utama belum diumumkan, tetapi pertandingan dimulai pada 24 Agustus 2025, memberikan Tjen waktu singkat untuk mempersiapkan debutnya.

Dampak bagi Tenis Indonesia

Keberhasilan Tjen menjadi momen bersejarah bagi tenis Indonesia. Sejak Angelique Widjaja tampil di US Open 2004, Indonesia belum memiliki wakil di babak utama Grand Slam tunggal. Pencapaian Tjen tidak hanya mengakhiri penantian 21 tahun, tetapi juga menjadi inspirasi bagi petenis muda Indonesia.

Di tengah dominasi petenis seperti Aldila Sutjiadi di nomor ganda, Tjen membawa harapan baru untuk tunggal putri. Prestasinya di US Open, ditambah medali perunggu ganda di Asian Games 2022 bersama Aldila Sutjiadi, menunjukkan potensi Indonesia untuk bersaing di panggung global. Tjen juga memiliki rekam jejak di Billie Jean King Cup (2-2) dan medali emas tunggal di ASEAN School Games 2019, memperkuat reputasinya sebagai bintang masa depan.

Tantangan ke Depan

Meski sukses di kualifikasi, Tjen menghadapi tekanan besar di babak utama. Bersaing di Flushing Meadows melawan petenis elite dunia membutuhkan ketahanan fisik dan mental. Selain itu, sebagai debutan, Tjen harus mengelola ekspektasi tinggi dari publik Indonesia yang antusias dengan pencapaiannya.

Namun, dengan pengalaman ITF yang solid dan mentalitas yang terasah di tenis universitas, Tjen memiliki fondasi kuat untuk tampil kompetitif. Dukungan dari komunitas tenis Indonesia, termasuk penggemar yang memadati media sosial, juga menjadi motivasi tambahan.

Related Posts

Manchester United Gagal Gaet Semenyo, Amorim Cari Pengganti

Manchester United dilaporkan gagal mengamankan tanda tangan striker Bournemouth, Antoine Semenyo, pada bursa transfer musim panas 2025. Meski pelatih Ruben Amorim secara pribadi berusaha membujuk pemain asal Ghana tersebut, Semenyo…

Putri KW Tembus Semifinal Kejuaraan Dunia 2025

Kemenangan Bersejarah Putri KW di Paris Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, mencatatkan sejarah dengan menembus semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di Adidas Arena, Paris, pada Jumat, 29 Agustus…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *