Anjali Kirana Junarto Runner-Up Tunggal Putri di Turnamen Pusaka International Junior Championship 2025

Petenis muda Indonesia, Anjali Kirana Junarto (17 tahun), berhasil mencapai babak final tunggal putri pada turnamen Pusaka International Junior Championship 2025, sebuah ajang ITF World Tennis Tour Junior level J60 yang digelar di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta. Pada babak semifinal, Sabtu, 5 Juli 2025, Anjali, yang berstatus unggulan kelima, mengalahkan rekan senegaranya, Abigail Elham, dengan skor straight set 6-4, 6-2. Kemenangan ini memastikan satu slot final untuk wakil tuan rumah, menunjukkan potensi besar Anjali di kancah tenis junior.

Sebelumnya, di perempat final pada Jumat, 4 Juli 2025, Anjali menunjukkan performa impresif dengan menumbangkan unggulan teratas asal Jepang, Aoi Watanabe (peringkat 215 ITF Junior), melalui pertarungan sengit rubber set 6-3, 5-7, 6-4. Pertemuan semifinal melawan Abigail Elham merupakan ulangan laga babak ketiga turnamen serupa pada 2024, di mana Anjali juga menang telak 6-1, 6-1, membuktikan konsistensinya di lapangan keras The Sultan Hotel & Residence.

Kekalahan di Final Melawan Azuna Ichioka

Pada laga final, Minggu, 6 Juli 2025, Anjali Kirana Junarto menghadapi unggulan kedua asal Jepang, Azuna Ichioka. Pertandingan berlangsung ketat dengan rubber set, namun Anjali harus mengakui keunggulan Ichioka dengan skor 6-4, 1-6, 4-6, menempatkannya sebagai runner-up tunggal putri. Ini merupakan pertemuan ketiga Anjali dengan Ichioka, setelah sebelumnya kalah di J300 Nonthaburi, Thailand, dan J200 Kuala Lumpur, Malaysia. Meski kalah, Anjali menunjukkan peningkatan, berhasil merebut satu set untuk pertama kalinya melawan Ichioka.

Anjali Kirana Junarto Runner-Up Tunggal Putri di Turnamen Pusaka International Junior Championship 2025

Anjali, yang berlatih di Sportama Tennis Institute Jakarta, tetap optimistis. “Sebelum final ini, saya sudah dua kali kalah dari Ichioka. Skornya semakin ketat, dan saya bisa ambil satu set di sini. Mungkin saya perlu satu pertemuan lagi untuk menang,” ujarnya dengan nada positif usai laga.

Prestasi dan Konteks Turnamen

Turnamen ITF J60 Pusaka Indonesia merupakan salah satu dari tujuh turnamen junior internasional di Indonesia, diperuntukkan bagi petenis berusia hingga 18 tahun. Edisi 2025 diikuti petenis dari 15 negara, termasuk Jepang, China, Taiwan, Korea Selatan, dan Australia, menjadikannya ajang bergengsi untuk talenta muda. Meski Indonesia hanya meraih setengah gelar di turnamen ini, pencapaian Anjali sebagai runner-up menjadi sorotan positif, mengingat peringkatnya di 519 ITF Junior dan kemampuannya mengalahkan petenis berperingkat lebih tinggi seperti Aoi Watanabe.

Sebelumnya, Anjali juga menunjukkan performa gemilang dengan meraih gelar ganda putri di Detec International Junior Championship 2024 di Jember dan mencapai final tunggal putri di turnamen yang sama, mengalahkan unggulan pertama asal Taiwan, Tzeng Mu-Jie. Prestasi ini menegaskan potensinya sebagai salah satu petenis junior terbaik Indonesia.

Langkah ke Depan untuk Anjali Kirana Junarto

Meski gagal meraih gelar juara, pencapaian Anjali Kirana Junarto sebagai runner-up di Pusaka International Junior Championship 2025 menambah pengalaman berharga dalam kariernya. Dengan peringkat ITF Junior 501 (tertinggi 431 musim ini), Anjali terus menunjukkan perkembangan, terutama dalam menghadapi lawan kuat seperti Ichioka. Ia juga memiliki rekam jejak di ajang lain, seperti kemenangan atas Elsa Wan di Billie Jean King Cup pada Juni 2025.

Ke depannya, Anjali diharapkan terus bersaing di turnamen ITF Junior dan mungkin naik ke level profesional seperti ITF Women’s Circuit, mengikuti jejak petenis Indonesia lainnya seperti Janice Tjen.

Related Posts

IShowSpeed Prediksi Indonesia Juara Piala Dunia 2030

YouTuber terkenal asal Amerika Serikat, Darren Jason Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, menggemparkan dunia sepak bola dengan prediksi beraninya: Timnas Indonesia akan menjadi juara Piala Dunia 2030. Pernyataan…

Konflik Perbatasan Kamboja-Thailand Tutup Kawasan Wisata

Sengketa perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memanas, menyebabkan penutupan kawasan wisata di wilayah perbatasan, terutama di sekitar kuil kuno seperti Preah Vihear dan Ta Muen Thom. Konflik yang berakar…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *