
Timnas Indonesia U-23 di bawah asuhan pelatih Gerald Vanenburg bersiap menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan digelar pada 3-9 September 2025 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur. PSSI telah resmi merilis daftar 23 pemain yang dipanggil untuk memperkuat Garuda Muda di ajang ini, dengan nama-nama seperti Mauro Zijlstra, pemain diaspora yang baru saja menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), menjadi sorotan utama. Indonesia tergabung di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau, dengan target lolos ke putaran final di Arab Saudi pada Januari 2026.
Komposisi Skuad dan Perubahan Besar
Gerald Vanenburg, pelatih asal Belanda yang juga asisten pelatih Timnas Indonesia senior di bawah Patrick Kluivart, melakukan perombakan signifikan dari skuad yang tampil di Piala AFF U-23 2025. Sebanyak tujuh pemain yang sebelumnya berlaga di ajang tersebut, seperti Brandon Scheunemann, Achmad Maulana, dan Victor Dethan, dicoret. Sebagai gantinya, Vanenburg memanggil tujuh wajah baru, termasuk Dion Markx, Rafael Struick, Salim Tuharea, Zanadin Fariz, Ananda Raehan, Mikael Tata, dan Ricky Pratama.
Dari daftar ini, Mauro Zijlstra, penyerang FC Volendam, menjadi perhatian khusus. Pemain berusia 21 tahun ini baru saja menyelesaikan proses naturalisasi dan resmi menjadi WNI pada Agustus 2025, bersama Miliano Jonathans. Meski sempat diragukan bisa tampil karena kendala administrasi, Zijlstra akhirnya masuk skuad dan siap melakoni debutnya. Dengan tinggi 187 cm, ia diharapkan menambah daya dobrak lini depan Garuda Muda.
Pemain Diaspora dan Kontribusi Klub
Selain Zijlstra, skuad ini juga diperkuat oleh pemain diaspora lain seperti Dion Markx (NEC Nijmegen U-21), yang resmi menjadi WNI pada Februari 2025, dan Jens Raven (FC Dordrecht). Markx, bek berdarah Indonesia dari Palembang, diproyeksikan menjadi tembok kokoh di lini belakang, sementara Raven, yang tampil impresif di Piala AFF U-23 2025, tetap menjadi andalan di lini serang.
Klub Super League Indonesia seperti Bali United dan PSM Makassar menjadi penyumbang terbanyak, masing-masing dengan tiga pemain. Bali United mengirimkan Kadek Arel Priyatna, Jens Raven, dan Rahmat Arjuna, sedangkan PSM diwakili oleh Muhammad Ardiansyah (kiper terbaik Piala AFF U-23 2025), Ananda Raehan, dan Ricky Pratama. Persib Bandung juga menyumbangkan dua pemain, yaitu Kakang Rudianto dan Robi Darwis, yang kembali mendapat kepercayaan Vanenburg.
Strategi Vanenburg dan Tantangan Grup J
Vanenburg, yang dikenal dengan gaya kepelatihan pragmatis dan adaptif, diyakini akan menggunakan formasi fleksibel seperti 3-4-1-2 untuk menghadapi lawan-lawan di Grup J. Indonesia akan mengawali perjuangan melawan Laos pada 3 September, diikuti oleh Makau pada 6 September, dan menutup fase grup dengan laga berat melawan Korea Selatan pada 9 September. Korea Selatan menjadi lawan terberat, namun Vanenburg optimistis. “Korea adalah tim kuat, tapi jika kita ingin juara, kita harus mengalahkan yang terbaik,” ujarnya dalam wawancara di kanal YouTube Timnas Indonesia.
Sebagai tuan rumah, Indonesia mendapat keuntungan bermain di hadapan pendukung sendiri. Stadion Gelora Delta diperkirakan akan dipenuhi suporter yang menjadi “pemain ke-12” untuk mendorong Garuda Muda meraih tiket ke putaran final. Hanya 11 juara grup dan 4 runner-up terbaik yang akan lolos, sehingga setiap laga menjadi krusial.

Mauro Zijlstra: Harapan Baru di Lini Serang
Kehadiran Mauro Zijlstra menambah dimensi baru di lini depan Timnas Indonesia U-23. Penyerang kelahiran 9 November 2004 ini telah menunjukkan potensi di FC Volendam, dan proses naturalisasinya yang rampung tepat waktu menjadi angin segar. Vanenburg disebut-sebut sangat menginginkan Zijlstra karena kecepatan dan ketajamannya di depan gawang. “Mauro sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya dobrak tim,” ungkap kreator konten diaspora Yussa Nugraha. Bersama Rafael Struick dan Hokky Caraka, Zijlstra diharapkan membentuk trio penyerang yang mematikan.
Ambisi Lolos ke Piala Asia U-23 2026
Setelah keberhasilan mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024 di bawah Shin Tae-yong, ekspektasi terhadap Timnas Indonesia U-23 kini semakin tinggi. Vanenburg, yang memiliki pengalaman gemilang sebagai pemain dengan trofi Eredivisie dan Liga Champions bersama Ajax dan PSV, dituntut membawa Garuda Muda melaju jauh. Meski Piala Asia U-23 2026 bukan kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028, turnamen ini tetap menjadi ajang prestisius untuk membuktikan kemajuan sepak bola Indonesia di kancah Asia.
Dengan kombinasi pemain lokal berbakat seperti Arkhan Fikri, Toni Firmansyah, dan Muhammad Ferarri, serta tambahan amunisi diaspora seperti Zijlstra dan Markx, Timnas Indonesia U-23 memiliki peluang besar untuk lolos. Dukungan penuh dari PSSI dan suporter di Sidoarjo akan menjadi kunci untuk mewujudkan ambisi ini.