
Malam ini, Senin, 8 September 2025, Timnas Indonesia akan menjamu Timnas Lebanon dalam laga uji coba FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dengan kick-off pukul 20.30 WIB. Pertandingan ini menjadi sorotan karena merupakan pertemuan perdana kedua tim di level senior, sekaligus bagian dari persiapan menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta Skuad Garuda tampil mati-matian, sementara pelatih Lebanon, Miodrag Radulovic, menyebut laga ini sebagai momentum krusial untuk Kualifikasi Piala Asia 2027. Artikel ini mengulas konteks pertandingan, persiapan tim, dan ekspektasi kedua belah pihak.
Latar Belakang: Uji Coba Sebagai Simulasi Kualifikasi
Laga melawan Lebanon merupakan bagian dari agenda FIFA Matchday September 2025, menyusul kemenangan telak 6-0 Timnas Indonesia atas Chinese Taipei pada 5 September 2025 di stadion yang sama. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Jordi Amat, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, Sandy Walsh, dan satu gol bunuh diri pemain Taiwan. Kemenangan tersebut menjadi modal positif, meski Erick Thohir menegaskan bahwa Lebanon, yang berada di peringkat 112 FIFA (Indonesia di peringkat 117), akan menjadi ujian lebih berat.
Pertandingan ini awalnya dirancang sebagai simulasi untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober 2025, mengingat Lebanon memiliki gaya permainan yang mirip dengan tim-tim Timur Tengah. Namun, Lebanon juga memanfaatkan laga ini untuk mempersiapkan diri jelang Kualifikasi Piala Asia 2027, menjadikannya duel bersejarah bagi kedua tim.
Persiapan Timnas Indonesia: Strategi Patrick Kluivert
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, telah memimpin pemusatan latihan di Surabaya sejak 1 September 2025, melibatkan 27 pemain, termasuk pemain abroad seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan dua pemain naturalisasi baru, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Dalam laga melawan Chinese Taipei, Kluivert menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan fokus pada penguasaan bola dan variasi serangan. Meski berhasil, ia mencatat bahwa penyelesaian akhir masih perlu diperbaiki.

Untuk laga melawan Lebanon, Kluivert diperkirakan akan menurunkan pemain inti seperti Emil Audero (kiper), Jay Idzes, Rizky Ridho, Kevin Diks, dan Calvin Verdonk di lini belakang, serta Ragnar Oratmangoen di lini depan. Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, yang debut impresif melawan Chinese Taipei, juga berpotensi kembali dimainkan. Kluivert menekankan pentingnya kepercayaan diri dan disiplin taktik, dengan fokus pada penguasaan bola dan serangan tajam.
Erick Thohir, dalam pernyataannya, meminta Skuad Garuda tampil habis-habisan untuk memanfaatkan atmosfer kandang di GBT, yang diperkirakan akan dipadati lebih dari 30 ribu suporter. Ia juga menyoroti pentingnya laga ini sebagai tolok ukur kesiapan tim jelang menghadapi Arab Saudi dan Irak.
Persiapan Lebanon: Ambisi Miodrag Radulovic
Pelatih Lebanon, Miodrag Radulovic, menyambut laga ini sebagai kesempatan untuk mengasah timnya menjelang Kualifikasi Piala Asia 2027. Ia menyebut Indonesia sebagai lawan yang ideal karena basis penggemar yang besar dan kualitas tim yang kompetitif. Radulovic, yang sedang membangun kembali timnya dengan pemain muda, ingin memanfaatkan laga ini untuk memberikan pengalaman internasional kepada skuadnya, termasuk pemain seperti Jihad Ayoub.
Lebanon, yang awalnya juga dijadwalkan melawan Kuwait (dibatalkan seperti laga Indonesia vs Kuwait), hanya menjalani satu uji coba di FIFA Matchday September 2025. Dengan peringkat FIFA lebih tinggi dari Indonesia, Lebanon diperkirakan akan bermain agresif untuk menguji kedalaman skuad Garuda.
Faktor Penentu dan Ekspektasi
Laga ini diprediksi berlangsung ketat karena kedua tim memiliki tujuan kompetitif. Indonesia memiliki keunggulan bermain di kandang dengan dukungan suporter, tetapi Lebanon memiliki kualitas pemain yang lebih merata dan pengalaman di level internasional. Tiga pemain Lebanon yang perlu diwaspadai adalah mereka yang pernah bermain di liga Indonesia, memberikan mereka pemahaman tentang gaya bermain lokal.
Dari sisi Indonesia, chemistry lini belakang seperti duet Jordi Amat dan Rizky Ridho, meski solid, dinilai masih riskan menghadapi serangan cepat tim Timur Tengah. Kemenangan atas Lebanon akan mendongkrak peringkat FIFA Indonesia dan meningkatkan kepercayaan diri jelang kualifikasi.
Pertandingan akan disiarkan langsung di Indosiar, SCTV, dan live streaming di Vidio, memungkinkan jutaan penggemar menyaksikan duel bersejarah ini. Harga tiket berkisar dari Rp100.000 hingga Rp400.000, dengan tribun Indomilk Upper Garuda sebagai opsi termurah.
Kesimpulan: Duel Penentu Kesiapan Garuda
Laga Timnas Indonesia vs Lebanon malam ini bukan sekadar uji coba, melainkan tolok ukur penting bagi kesiapan Skuad Garuda menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan dukungan suporter di Stadion Gelora Bung Tomo, strategi Patrick Kluivert, dan semangat juang yang ditekankan Erick Thohir, Indonesia diharapkan tampil maksimal. Sementara itu, ambisi Miodrag Radulovic untuk membangun tim Lebanon menambah daya tarik pertandingan ini. Hasil laga akan memberikan gambaran jelas tentang potensi kedua tim di panggung internasional.