Tekanan pada Lewis Hamilton di Ferrari: Musim F1 2025

Transisi ke Ferrari

Lewis Hamilton, juara dunia F1 tujuh kali, menghadapi tekanan besar di musim 2025 usai bergabung dengan Ferrari, tim paling ikonik di Formula 1. Setelah 12 tahun bersama Mercedes, Hamilton pindah untuk mengejar gelar kedelapan, namun 13 balapan pertama musim ini menunjukkan tantangan berat. Tanpa podium di grand prix hingga Juli 2025, Hamilton mencatatkan rekor terburuk dalam kariernya dengan 14 balapan tanpa podium, melampaui catatan sebelumnya.

Performa Lewis Hamilton di Musim 2025

Hamilton mengawali musim dengan optimisme, menyebut debut Ferrari sebagai momen paling menarik dalam kariernya dan menegaskan tekanan eksternal “tidak ada” menjelang balapan pembuka di Australia. Namun, hasil di lintasan tidak sejalan dengan ekspektasi. Ferrari, yang finis kedua di kejuaraan konstruktor 2024, hanya mengumpulkan 17 poin di awal 2025, setara dengan Williams. Hamilton berada di posisi keenam klasemen pembalap dengan 103 poin, tertinggal 40 poin dari rekan setimnya, Charles Leclerc, yang meraih lima podium., Puncak kekecewaan terjadi di Belgia, di mana Hamilton tersingkir di Q1 untuk Sprint dan Grand Prix, finis P7 setelah start dari P16.,

Faktor Tekanan

Tekanan pada Lewis Hamilton di Ferrari: Musim F1 2025
  1. Adaptasi dengan Mobil Ferrari
    Hamilton mengaku kesulitan beradaptasi dengan karakteristik mobil SF-25, terutama keseimbangan di tikungan berkecepatan rendah., Di Belgia, komponen baru seperti suspensi belakang dan karakteristik pengereman yang berbeda memicu kesalahan, termasuk spin di Sprint Qualifying., Leclerc, yang lebih terbiasa dengan mobil ini, unggul dalam kualifikasi, memperlebar gap performa.
  2. Ekspektasi Tinggi
    Kepindahan Hamilton ke Ferrari memicu euforia, tetapi hasil buruk memicu kritik dari media Italia. Corriere della Sera menyebut akhir pekan Belgia sebagai “mimpi buruk,” sementara La Gazzetta dello Sport menyerukan Ferrari untuk mendengar masukan Hamilton., Hamilton menegaskan dia menolak menjadi juara dunia Ferrari yang gagal seperti Alonso atau Vettel, menambah tekanan internal.,
  3. Perubahan Struktur Tim
    Perombakan tim teknik Hamilton sebelum GP Belgia, ditambah kebutuhan untuk menyesuaikan setup mobil, memperumit performanya. Hamilton aktif menantang kepemimpinan Ferrari, mengadakan rapat dengan petinggi seperti Fred Vasseur dan John Elkann untuk membahas mobil 2026, menunjukkan usahanya memengaruhi tim meski hasil belum terlihat.,
  4. Fokus ke 2026
    Dengan upgrade terakhir Ferrari diterapkan di Belgia, Hamilton mengalihkan fokus ke mobil 2026, yang akan menghadapi perubahan regulasi besar. Dia ingin “DNA”-nya ada di mobil baru untuk memastikan daya saing. Namun, ini berarti musim 2025 mungkin tetap sulit, menambah tekanan untuk menunjukkan kemajuan.

Tanggapan Lewis Hamilton

Meski menghadapi tekanan, Hamilton menegaskan tekanan berasal dari dalam dirinya, bukan eksternal. Dia menyebut musim ini sebagai “pertempuran nyata” karena integrasi ke budaya baru Ferrari, namun tetap optimistis. Hamilton juga membela Kimi Antonelli, penggantinya di Mercedes, menunjukkan fokusnya tetap pada olahraga meski menghadapi kesulitan sendiri. Setelah Belgia, dia berjanji belajar dari kesalahan dan memperbaiki setup mobil di balapan berikutnya.

Tantangan dan Harapan

Ferrari tertinggal 238 poin dari McLaren di klasemen konstruktor, membuat gelar 2025 sulit diraih. Media dan penggemar di X menyoroti tekanan pada Hamilton, dengan beberapa menyebutnya kurang percaya diri, sementara lainnya menuduh adanya bias terhadapnya di F1.,, Dengan 11 balapan tersisa, Hamilton berharap setidaknya mengamankan podium dan membantu Ferrari finis kedua di konstruktor, sambil mempersiapkan fondasi untuk 2026.

Related Posts

Manchester United Gagal Gaet Semenyo, Amorim Cari Pengganti

Manchester United dilaporkan gagal mengamankan tanda tangan striker Bournemouth, Antoine Semenyo, pada bursa transfer musim panas 2025. Meski pelatih Ruben Amorim secara pribadi berusaha membujuk pemain asal Ghana tersebut, Semenyo…

Timnas Indonesia vs Lebanon: Uji Coba Krusial di GBT

Malam ini, Senin, 8 September 2025, Timnas Indonesia akan menjamu Timnas Lebanon dalam laga uji coba FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dengan kick-off pukul 20.30 WIB.…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *