
Manchester United memulai musim Premier League 2025/26 dengan kekalahan pahit 0-1 dari Arsenal di Old Trafford pada 17 Agustus 2025. Blunder kiper Altay Bayindir pada menit ke-13, yang gagal menangani sepak pojok Declan Rice, memungkinkan Riccardo Calafiori mencetak gol kemenangan. Kekalahan ini memicu tekanan besar pada pelatih Ruben Amorim dan menghidupkan kembali diskusi tentang kebutuhan kiper utama baru, terutama dengan performa inkonsisten Bayindir dan Andre Onana. Artikel ini mengulas insiden tersebut, dampaknya bagi United, dan langkah ke depan.
Blunder Bayindir: Titik Balik Kekalahan Manchester United
Pertandingan melawan Arsenal menjadi sorotan karena kesalahan fatal Altay Bayindir. Kiper asal Turki, yang dipilih menggantikan Andre Onana yang baru pulih dari cedera, gagal meninju bola dengan baik saat sepak pojok Declan Rice. Bola yang lepas dimanfaatkan Calafiori untuk mencetak gol dari jarak dekat. Meski United mendominasi dengan 22 tembakan dan 60% penguasaan bola, pertahanan solid Arsenal dan penampilan gemilang David Raya dengan tujuh penyelamatan memastikan kemenangan tandang untuk The Gunners.
Ruben Amorim membela Bayindir, menyatakan bahwa kipernya “terdorong” oleh William Saliba dalam situasi sepak pojok, sesuai aturan yang mengizinkan kontak fisik. Namun, Roy Keane, mantan kapten United, mengkritik kurangnya “otoritas” Bayindir di kotak penalti. Blunder ini mengingatkan pada kesalahan serupa Bayindir di Piala Carabao musim lalu, ketika ia kebobolan langsung dari sepak pojok Son Heung-min. Insiden ini memperbesar sorotan pada kelemahan United dalam menangani bola mati, dengan 15 gol kebobolan dari situasi serupa musim lalu.
Debat Kiper Utama: Bayindir, Onana, atau Wajah Baru?
Keputusan Amorim memainkan Bayindir alih-alih Onana memicu kontroversi. Amorim menjelaskan bahwa Onana, yang hanya menjalani tiga sesi latihan pasca-cedera hamstring, belum siap secara taktikal. “Onana bukan dicoret, dia hanya belum siap untuk ritme pertandingan,” ujarnya. Namun, blunder Bayindir membuat banyak pihak mempertanyakan apakah United bisa mengandalkan dua kiper mereka saat ini.
Musim lalu, United finis di peringkat 15, posisi terburuk sejak 1974, dengan performa kiper menjadi salah satu kelemahan utama. Bayindir, yang bergabung dari Fenerbahce pada 2023, hanya tampil dalam 12 pertandingan sejak kedatangannya, dengan catatan tiga clean sheet. Sementara itu, Onana, yang direkrut dari Ajax dengan harga £47 juta, juga mendapat kritik atas kesalahan di laga-laga besar. Paul Merson, mantan pemain Arsenal, menyarankan United mencari kiper baru sebelum bursa transfer ditutup pada 1 September 2025, menyebutkan nama seperti Emiliano Martinez dan Gianluigi Donnarumma sebagai opsi ideal. Namun, Amorim bersikeras bahwa ia “percaya pada Bayindir dan Onana” serta Tom Heaton sebagai cadangan.
Tekanan pada Ruben Amorim

Kekalahan dari Arsenal menambah tekanan pada Ruben Amorim, yang baru menangani United sejak November 2024. Meski United menunjukkan peningkatan dengan penampilan solid dari rekrutan baru seperti Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, ketidakmampuan mencetak gol dari 22 tembakan menggarisbawahi masalah finishing dan kerentanan di lini belakang. Amorim, yang sukses membawa Sporting CP meraih gelar Liga Portugal, kini menghadapi tantangan besar untuk membawa United kembali ke papan atas.
Fans dan pengamat mulai mempertanyakan pendekatan taktikal Amorim, terutama keputusannya memainkan Bayindir di laga krusial. Dengan jadwal sulit melawan tim seperti Manchester City dan Liverpool di depan, Amorim harus segera menemukan solusi. Rumor transfer juga mengemuka, dengan spekulasi bahwa United mungkin melepas Rasmus Hojlund ke AC Milan untuk mendanai pembelian kiper baru atau pemain kunci lainnya.
Pelajaran dari Kiper Lain di Eropa untuk Manchester United
Di tengah debat kiper United, performa kiper top di Eropa menjadi perbandingan menarik. David Raya, yang menjadi bintang dalam kemenangan Arsenal, menunjukkan pentingnya kiper yang dominan di kotak penalti. Di Serie A, Gianluigi Donnarumma terus menjadi pilar PSG, sementara Emiliano Martinez dari Aston Villa tetap jadi incaran klub besar. Kiper seperti mereka menunjukkan bahwa kehadiran kiper berpengalaman dan tenang di bawah tekanan bisa mengubah jalannya pertandingan, sesuatu yang saat ini kurang dimiliki United.
Langkah ke Depan untuk Manchester United
Untuk bangkit dari kekalahan ini, United perlu fokus pada beberapa aspek. Pertama, Amorim harus menentukan kiper utama yang konsisten, apakah itu Onana yang sudah pulih atau tetap mempercayakan Bayindir dengan waktu bermain lebih banyak untuk membangun kepercayaan diri. Kedua, United harus memperbaiki penyelesaian akhir, dengan pemain seperti Marcus Rashford dan Cunha perlu lebih klinis di depan gawang. Terakhir, manajemen mungkin perlu mempertimbangkan investasi di bursa transfer, meski Amorim menegaskan bahwa ia ingin bekerja dengan skuad saat ini.
Dengan target minimal finis di enam atau tujuh besar untuk kembali ke kompetisi Eropa, United tidak boleh lagi kehilangan poin akibat kesalahan individu. Kekalahan dari Arsenal menjadi peringatan bahwa setiap detail, termasuk performa kiper, akan krusial dalam persaingan ketat Premier League.