Drama El Clasico Eropa: Kebangkitan PSG Pulangkan Barcelona
Pertarungan sengit antara Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) di perempat final Liga Champions kembali menyajikan drama yang tak terduga. Setelah unggul tipis di leg pertama, Barcelona harus menelan pil pahit setelah takluk 1-2 di kandang sendiri pada leg kedua. Kekalahan ini memastikan langkah PSG menuju babak semifinal, sementara mimpi Blaugrana di kompetisi Eropa harus terhenti.
Awal Sempurna Lamine Yamal dan Kartu Merah Xavi
Pertandingan dimulai dengan gemuruh di Estadi Olímpic Lluís Companys. Harapan Barcelona sempat melambung tinggi di menit-menit awal. Bintang muda sensasional, Lamine Yamal, menunjukkan sihirnya dengan aksi individu brilian sebelum mengirimkan umpan silang yang disambar dengan manis oleh Raphinha untuk mengubah skor menjadi 1-0. Keunggulan agregat 4-2 saat itu seolah memastikan tiket semifinal dalam genggaman.

Namun, titik balik krusial terjadi setelah kartu merah kontroversial untuk pelatih Barcelona, Xavi Hernández, karena memprotes keputusan wasit. Keputusan ini diikuti tak lama kemudian oleh kartu merah untuk bek kunci, Ronald Araújo, karena menjatuhkan pemain PSG di luar kotak penalti sebagai orang terakhir. Bermain dengan 10 orang mengubah total dinamika pertandingan.
Kegigihan PSG dan Magis Kylian Mbappé
Keunggulan jumlah pemain langsung dimanfaatkan oleh PSG di bawah asuhan Luis Enrique. Serangan-serangan mereka menjadi lebih intens dan terstruktur. Gol balasan datang sebelum jeda dari Ousmane Dembélé, mantan pemain Barcelona, yang mencetak gol penyeimbang untuk agregat. Gol ini memberikan momentum besar bagi tim tamu.
Di babak kedua, kegigihan PSG berbuah manis. Kylian Mbappé, sang megabintang, mengambil alih panggung. Sebuah pelanggaran di kotak terlarang berbuah penalti, yang sukses dieksekusi sendiri oleh Mbappé, membuat PSG berbalik unggul 2-1.
Pukulan telak terakhir bagi Barcelona kembali datang dari kaki dingin Mbappé di penghujung laga. Sebuah serangan balik cepat yang memanfaatkan kelengahan lini belakang Barcelona diselesaikan dengan tenang oleh kapten Timnas Prancis itu, memastikan kemenangan 3-1 dan agregat akhir 5-3 untuk PSG.
Dampak dan Analisis Laga
Kemenangan dramatis ini membuktikan ketahanan mental dan kualitas skuad PSG, terutama di bawah tekanan bermain di kandang lawan. Bagi Barcelona, kekalahan ini adalah pil pahit yang menunjukkan betapa krusialnya konsentrasi dan disiplin taktis di panggung tertinggi Eropa. Kartu merah Araújo menjadi momen yang tidak terhindarkan, namun reaksi Xavi terhadap keputusan wasit juga turut memperburuk situasi.
PSG kini melangkah maju penuh percaya diri. Mereka telah menyingkirkan salah satu raksasa Eropa dan membuktikan bahwa mereka adalah kandidat serius untuk merebut gelar. Sementara itu, Barcelona harus fokus kembali ke kompetisi domestik dan merencanakan kembali strategi untuk musim depan, dengan harapan Lamine Yamal dan para pemain muda lainnya bisa menjadi fondasi untuk kebangkitan Eropa di masa depan.






