
Indonesia Berjuang di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025, yang digelar di Surabaya, Indonesia, pada 7-17 Agustus 2025, menjadi panggung bersejarah bagi Timnas Voli Putri Indonesia U-21. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil mencapai target finis di peringkat 16 dari 24 tim peserta, dengan meraih dua kemenangan dari sembilan pertandingan. Sementara itu, Italia berhasil menyabet gelar juara setelah mengalahkan Jepang dalam laga final yang dramatis dengan skor 3-2. Artikel ini mengulas perjuangan Indonesia, hasil turnamen, dan sorotan utama Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025.
Perjuangan Timnas Indonesia U-21 di Surabaya
Timnas Voli Putri Indonesia U-21, yang diasuh pelatih Marcos Sugiyama, tampil di Pool A bersama Argentina, Serbia, Puerto Riko, Kanada, dan Vietnam. Dalam debutnya di ajang ini, Indonesia mencatatkan dua kemenangan, yaitu 3-0 atas Vietnam (setelah Vietnam didiskualifikasi karena memainkan pemain tidak sah) dan 3-1 atas Kanada (28-26, 25-18, 18-25, 25-21). Namun, tim ini juga menelan tujuh kekalahan, termasuk dua kali melawan Puerto Riko (2-3 di fase grup dan 2-3 di laga perebutan peringkat 15-16), serta kekalahan 0-3 dari Argentina, Italia, dan Thailand, dan 2-3 dari Serbia dan Korea Selatan.
Junaida Santi menjadi bintang tim dengan kontribusi poin tertinggi, mencatatkan 28 poin melawan Puerto Riko dan 17 poin melawan Kanada, menjadikannya top skorer dan best attacker tim. Pascalina Mahuze juga tampil menonjol dengan 18 poin melawan Puerto Riko, sementara Indah Guretno unggul sebagai best digger dan best receiver. Meski menghadapi tantangan seperti cedera pemain kunci (Junaida Santi dan Kadek Diva), Indonesia menunjukkan semangat juang tinggi, terutama saat mampu mencuri satu set dari Italia di babak 16 besar (25-21).

Pelatih Marcos Sugiyama menegaskan bahwa timnya telah menunjukkan perkembangan meski menghadapi tim-tim berpengalaman. “Mereka membuktikan kerja keras bersama membawa mereka ke level ini,” ujar Sugiyama, seraya menambahkan bahwa kekalahan menjadi pelajaran berharga untuk masa depan.
Italia Juara, Jepang Runner-Up
Laga final Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025 mempertemukan Italia dan Jepang di Jawa Pos Arena, Surabaya, pada 17 Agustus 2025. Italia keluar sebagai juara setelah menang dramatis 3-2 (25-22, 22-25, 15-25, 25-19, 15-11). Bintang Italia, Merit Adigwe, menjadi kunci kemenangan dengan mencetak 34 poin di final. Kemenangan ini menandai gelar ketiga Italia di ajang ini, setelah sebelumnya juara pada 2011 dan 2021. Jepang, sebagai wakil tunggal Asia di semifinal, finis di posisi kedua, menyamai prestasi terbaik mereka pada 1985 dan 2013. Brasil dan Bulgaria masing-masing menempati peringkat ketiga dan keempat.
Italia menunjukkan dominasi sepanjang turnamen, termasuk mengalahkan Brasil 3-0 di semifinal (25-16, 25-21, 25-19), sementara Jepang menundukkan Bulgaria 3-0 (25-17, 25-18, 25-13). Pelatih Italia, Gaetano Gagliardi, menyebut kemenangan ini sebagai hasil dari motivasi tinggi dan kemampuan timnya bangkit di set-set krusial.
Sorotan dan Dampak Turnamen Dunia Voli Putri U-21
Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025, yang digelar di tiga venue—Jawa Pos Arena, GOR Pancasila, dan Samator Volleyball Hall—menjadi momen penting bagi Surabaya sebagai kota sport tourism. Turnamen ini diikuti 24 tim dari lima konfederasi, dengan format kompetisi yang terdiri dari fase grup, babak 16 besar, perempat final, semifinal, dan final.
Bagi Indonesia, finis di peringkat 16 pada debutnya merupakan pencapaian yang sesuai dengan target PP PBVSI. Meski menghadapi tim-tim dengan postur dan pengalaman lebih baik, Indonesia menunjukkan potensi besar untuk berkembang. Pemain muda seperti Syelomitha Afrilaviza, yang berusia 17 tahun, optimistis bahwa pengalaman ini akan menjadi bekal berharga. “Kami minta maaf belum bisa menang lebih banyak, tapi kami sudah berjuang maksimal,” ujarnya.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski berhasil mencapai target, Indonesia masih perlu mengatasi beberapa tantangan, seperti kurangnya pengalaman di level internasional dan keterbatasan fisik dibandingkan tim-tim seperti Argentina atau Italia. Cedera pemain kunci juga menjadi kendala, seperti absennya Junaida Santi dan Kadek Diva di laga penting melawan Argentina.
Ke depan, PBVSI diharapkan terus membina talenta muda melalui kompetisi seperti Proliga 2025 untuk mempersiapkan tim yang lebih tangguh. Partisipasi di turnamen ini juga menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk membangun tradisi voli putri yang kompetitif di kancah dunia.