
Ardon Jashari Resmi Berseragam Rossoneri
AC Milan resmi mengumumkan perekrutan gelandang Swiss, Ardon Jashari, dari Club Brugge pada Rabu (6/8/2025). Transfer ini, yang bernilai €37 juta (sekitar Rp659 miliar) termasuk bonus, menandai langkah strategis klub untuk memperkuat lini tengah jelang musim Serie A 2025/2026. Jashari, yang akan mengenakan nomor punggung 30, menandatangani kontrak hingga 30 Juni 2030, dengan gaji €2,4 juta per tahun.
Pemain berusia 23 tahun ini datang dengan reputasi gemilang setelah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dan Pemain Muda Terbaik Liga Belgia 2024/2025. Selama musim lalu, ia mencetak tiga gol dan empat assist dalam 52 penampilan untuk Club Brugge, sekaligus membantu timnya memenangkan Piala Belgia.

Peran Krusial Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic, yang kini menjabat sebagai penasihat senior AC Milan dan RedBird, memainkan peran kunci dalam mewujudkan transfer ini. Menurut laporan media Belgia HLN.be via MilanNews.it, negosiasi antara Milan dan Club Brugge sempat menemui jalan buntu. Di tengah ketidakpastian, Ibrahimovic secara langsung menghubungi Jashari, memaparkan visi jangka panjang klub dan peran penting yang akan diemban sang gelandang di skuad Massimiliano Allegri. Pendekatan personal ini menjadi faktor penentu, mendorong Jashari untuk menolak tawaran dari klub lain, termasuk tiga klub Inggris, satu klub Jerman, dan satu klub Prancis, demi bergabung dengan Rossoneri.
“Ibrahimovic menjelaskan proyek Milan secara komprehensif. Itu mengubah segalanya,” ungkap sumber dekat Jashari, seperti dilansir HLN.be.
Mengisi Kekosongan Lini Tengah AC Milan
Kedatangan Jashari diharapkan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Tijjani Reijnders, yang pindah ke Manchester City awal musim panas ini. Jashari, yang dikenal sebagai gelandang bertahan dengan kemampuan distribusi bola mumpuni, akan melengkapi lini tengah Milan bersama Luka Modric, Samuele Ricci, Youssouf Fofana, dan Ruben Loftus-Cheek. Ia diproyeksikan menjadi double pivot bersama Fofana, dengan Modric bermain lebih menyerang.
Jashari, yang memiliki empat caps untuk Timnas Swiss, juga menunjukkan potensi besar sebagai penerus Granit Xhaka. Kemampuannya mengatur tempo permainan dan memberikan umpan-umpan terobosan membuatnya cocok dengan taktik Allegri.
Drama Transfer dan Determinasi Jashari
Proses transfer Jashari tidak berjalan mulus. Negosiasi berlangsung selama 54 hari, dengan Club Brugge awalnya menolak beberapa tawaran Milan. Jashari bahkan menolak bermain dalam tiga pertandingan resmi untuk menekan klubnya agar menerima tawaran Milan. Pada akhirnya, kesepakatan tercapai dengan biaya €33,5 juta ditambah €4,5 juta bonus, menjadikan transfer ini salah satu yang termahal dalam sejarah sepak bola Belgia.
Keinginan kuat Jashari untuk bergabung dengan Milan terlihat dari penolakannya terhadap tawaran dari Borussia Dortmund, Al-Ittihad, dan beberapa klub Premier League, termasuk Manchester United. “Jashari hanya ingin Milan,” tulis jurnalis Fabrizio Romano di X, menegaskan komitmen sang pemain.
Ambisi AC Milan di Musim Baru
Dengan kedatangan Jashari, AC Milan menunjukkan keseriusan untuk bersaing di papan atas Serie A dan kompetisi Eropa. Peran Ibrahimovic sebagai penasihat terbukti vital, tidak hanya dalam transfer ini tetapi juga dalam menarik talenta muda ke San Siro. Milan kini fokus melengkapi skuad, dengan rumor ketertarikan pada Rasmus Hojlund jika Manchester United berhasil mendatangkan Benjamin Sesko.
Kehadiran Jashari diharapkan membawa energi dan keseimbangan baru di lini tengah, sekaligus mewujudkan mimpinya bermain di San Siro, tempat ia pernah menonton laga Milan kontra Barcelona sebagai penggemar pada 2011.