
Barcelona, 18 Juli 2025 – Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, tengah menjadi sorotan setelah Kejaksaan Spanyol membuka penyelidikan terkait pesta ulang tahun ke-18 yang digelarnya pada 12 Juli 2025 di sebuah vila mewah di Olivella, sekitar 50 km dari Barcelona. Pesta yang dihadiri lebih dari 250 tamu, termasuk rekan setim seperti Gavi dan Alejandro Balde, serta musisi terkenal seperti Bizarrap dan Bad Gyal, memicu kontroversi karena melibatkan penampilan penghibur dengan kondisi dwarfisme, yang dianggap melanggar Undang-Undang Disabilitas Spanyol.
Detail Kontroversi Lamine Yamal
Pesta megah tersebut menuai kecaman dari Asosiasi Penyandang Akondroplasia dan Displasia Skeletal dengan Dwarfisme (ADEE) Spanyol. ADEE menilai kehadiran penghibur dengan dwarfisme sebagai hiburan merupakan tindakan diskriminatif yang merendahkan martabat komunitas mereka. “Tidak dapat diterima di abad ke-21 bahwa orang dengan dwarfisme digunakan sebagai hiburan,” tegas Presiden ADEE, Carolina Puente, dalam pernyataan resmi. ADEE menyebut tindakan ini memperkuat stereotip dan melanggar hukum yang melarang pertunjukan yang mengeksploitasi atau mengejek penyandang disabilitas.
Kementerian Hak Sosial Spanyol merespons dengan meminta Kejaksaan Umum, Ombudsman Spanyol, dan Kantor Pemberantasan Kejahatan Kebencian untuk menyelidiki dugaan pelanggaran. Fokus penyelidikan adalah apakah pesta tersebut melanggar undang-undang yang melindungi hak penyandang disabilitas. Jika terbukti bersalah, Yamal berisiko dikenai denda antara €600.000 hingga €1 juta (sekitar Rp10–18,9 miliar).
Pembelaan dari Penghibur

Seorang penghibur dengan dwarfisme yang tampil di pesta tersebut, berbicara secara anonim kepada stasiun radio RAC1, membela Yamal. Ia menegaskan bahwa mereka bekerja secara profesional, melakukan tarian, trik sulap, dan membagikan minuman tanpa ada perlakuan merendahkan. “Kami melakukan ini karena kami suka. Kritik ini justru merusak karier kami,” ujarnya. Penghibur tersebut juga menyatakan bahwa ADEE tidak pernah menghubungi mereka untuk memahami situasi, dan menilai sorotan berlebihan terjadi karena pesta ini melibatkan Yamal, seorang figur publik.
Kontroversi Tambahan
Selain isu dwarfisme, model Spanyol Claudia Calvo mengungkapkan adanya permintaan aneh dari penyelenggara pesta, seperti mencari model wanita berambut pirang dengan ukuran dada tertentu, dengan bayaran €10.000–€20.000. Tamu juga dilarang membawa ponsel untuk menjaga privasi, meski video dan foto pesta tetap bocor di media sosial, mempercepat eskalasi kontroversi.
Respons dan Dampak
Hingga kini, Lamine Yamal dan FC Barcelona belum memberikan pernyataan resmi terkait penyelidikan. Yamal kembali berlatih pada 13 Juli 2025, sehari setelah pesta, pasca-libur usai musim 2024/25 yang gemilang, di mana ia membantu Barcelona meraih treble domestik (La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol). Dengan 25 gol dalam 106 penampilan sejak debut pada 2023, Yamal juga menjadi kandidat kuat Ballon d’Or dan diproyeksikan mengenakan nomor punggung 10 legendaris Barcelona.
Namun, kontroversi ini menimbulkan kekhawatiran di internal Barcelona terkait gaya hidup glamor Yamal di luar lapangan. Presiden Dewan Tinggi Olahraga Spanyol, Jose Manuel Rodriguez Uribes, menyerukan pendekatan edukasi tanpa mendramatisasi situasi, mengingat usia muda Yamal. “Kami harus fokus pada pendidikan, bukan stigmatisasi,” katanya. Di sisi lain, Direktur Jenderal Disabilitas, Jesús Martín, menegaskan bahwa hukum berlaku untuk semua, termasuk figur publik seperti Yamal.
Sentimen Publik Terhadap Kasus Lamine Yamal
Di media sosial, seperti unggahan dari @detiksport dan @panditfootball, kontroversi ini memicu perdebatan sengit. Sebagian penggemar, seperti @barcastuff_idn, membela Yamal, menyatakan bahwa belum ada bukti pelanggaran hukum. Namun, ADEE dan netizen lain mengecam keras, menilai tindakan ini tidak pantas bagi seorang role model. Penyelidikan ini menjadi ujian besar bagi Yamal, yang kini harus menghadapi sorotan di luar lapangan di tengah karier yang sedang menanjak. Akankah kasus ini memengaruhi reputasinya sebagai salah satu talenta terbesar sepak bola dunia?