
Jake Paul mencatatkan kemenangan penting dalam karier tinju profesionalnya dengan mengalahkan Julio Cesar Chavez Jr., mantan juara dunia kelas menengah WBC, pada 28 Juni 2025. Pertandingan kelas cruiserweight (200 lbs) ini berlangsung di Honda Center, Anaheim, California, dan berakhir dengan keputusan bulat (unanimous decision) untuk Paul setelah 10 ronde. Para juri memberikan skor 99-91, 97-93, dan 98-92, mencerminkan dominasi Paul sepanjang laga. Kemenangan ini memperpanjang rekor Paul menjadi 12-1 dengan 7 KO, menandai kemenangan keenam beruntun sejak kekalahannya dari Tommy Fury pada Februari 2023.
Paul mengendalikan pertarungan dengan jab yang tajam dan pukulan ke tubuh, mendaratkan 140 dari 482 pukulan (29%), termasuk 65 jab, menurut statistik CompuBox. Sebaliknya, Chavez Jr., yang berusia 39 tahun, tampak kesulitan, hanya mendaratkan 61 dari 154 pukulan (39,6%) dan tidak mencatatkan satu pukulan pun di ronde pertama. Meskipun Chavez Jr. meningkatkan agresivitas di ronde 9 dan 10, ia tidak mampu mengatasi keunggulan Paul. Pertandingan ini disaksikan lebih dari 15.000 penonton, sebagian besar pendukung Chavez Jr., dan disiarkan langsung melalui DAZN PPV di lebih dari 200 negara, mencetak rekor pendapatan tiket di Honda Center.
Masuk Peringkat WBA dan Reaksi Komunitas Tinju

Pada 30 Juni 2025, World Boxing Association (WBA) menempatkan Jake Paul di peringkat 14 dunia kelas cruiserweight, memungkinkannya menantang juara WBA Gilberto “Zurdo” Ramirez. Keputusan ini memicu kontroversi karena Chavez Jr. tidak masuk ranking cruiserweight WBA dan dianggap sudah melewati masa jayanya, dengan rekor kemenangan terakhir yang signifikan pada 2012. Petinju seperti Craig Parker (peringkat 15 WBA) memprotes, menyebut ranking Paul tidak mencerminkan prestasi melawan petinju papan atas. WBA berencana mengevaluasi ulang peringkat ini pada konvensi di Madrid, 15-18 Juli 2025. Sementara itu, World Boxing Council (WBC) tidak memasukkan Paul dalam 40 besar ranking cruiserweight mereka, meskipun presiden WBC Mauricio Sulaiman sebelumnya membuka peluang untuk mempertimbangkannya.
Karier dan Strategi Jake Paul
Jake Paul, yang memulai karier tinju profesional pada 2020, telah menghadapi berbagai lawan, termasuk mantan bintang UFC seperti Nate Diaz dan Anderson Silva, serta petinju Tommy Fury. Meski sering dikritik karena memilih lawan yang lebih tua atau kurang kompetitif, Paul menunjukkan peningkatan teknis dengan bantuan pelatih seperti Shane Mosley. Kemenangan atas Chavez Jr., meskipun melawan petinju yang dianggap menurun, dianggap sebagai langkah besar menuju legitimasi di tinju profesional. Paul memanfaatkan platform media sosial seperti X untuk mempromosikan pertarungan, membangun narasi, dan menarik perhatian global.
Rencana Masa Depan
Paul menyatakan ambisinya untuk menantang juara dunia seperti Gilberto Ramirez atau Badou Jack, serta membalas kekalahan dari Tommy Fury. Ia juga menyebut nama-nama besar seperti Anthony Joshua, meskipun perbedaan kelas berat membuat laga tersebut sulit terwujud. Melalui Most Valuable Promotions (MVP), Paul merencanakan pertarungan berikutnya sebelum akhir 2025, kemungkinan di Las Vegas atau Arab Saudi. Kemenangan ini memperkuat posisinya sebagai petinju yang mampu menarik perhatian, tetapi ia masih perlu menghadapi petinju peringkat atas dalam performa puncak untuk mendapatkan pengakuan penuh.