Ancaman Tarif 100% AS ke China: Gejolak Pasar Kripto dan Balasan Beijing

Ketegangan Dagang Kembali Memanas: Ancaman Tarif Trump Mengguncang Dunia

Hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tambahan tarif 100 persen terhadap impor dari China. Ancaman yang dilontarkan di tengah meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi global ini sontak memicu kekhawatiran baru tentang kembali terjerumusnya kedua negara adidaya ke dalam perang dagang yang lebih luas dan intens.

Ancaman kenaikan tarif yang drastis ini bertujuan untuk menekan praktik dagang China yang dianggap tidak adil oleh AS. Namun, dampaknya meluas jauh melampaui barang-barang impor, menyentuh sektor-sektor keuangan yang paling sensitif, termasuk pasar aset digital.


Dampak Langsung ke Pasar Kripto: Aksi Jual Masif

Pengumuman mendadak mengenai ancaman tarif 100 persen tersebut langsung menimbulkan gejolak signifikan, terutama di pasar kripto. Aset-aset digital, yang seringkali sensitif terhadap sentimen ketidakpastian ekonomi makro global, mengalami aksi jual besar-besaran.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa ancaman tarif ini telah memicu aksi jual kripto yang masif, dengan perkiraan kerugian yang mencapai triliunan Rupiah. Contoh yang paling mencolok adalah kejatuhan harga Bitcoin (BTC) dan aset kripto utama lainnya.

Mengapa Pasar Kripto Terpukul?

Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa pasar kripto bereaksi begitu keras terhadap ancaman dagang ini:

  1. Ketidakpastian Global: Kripto, meskipun sering dipandang sebagai lindung nilai (hedging) terhadap inflasi mata uang tradisional, juga diperlakukan sebagai aset berisiko (risk asset) di mata banyak investor. Ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang dipicu oleh perang dagang memicu investor untuk beralih ke aset yang lebih aman, yang berakibat pada penjualan masif aset berisiko seperti kripto.
  2. Keterkaitan dengan Sentimen Asia: China, meskipun telah melarang perdagangan kripto, masih memiliki pengaruh besar pada pasar melalui entitas terkait, penambang (miner), dan sentimen investor Asia secara umum. Eskalasi konflik dagang dapat menekan sentimen investor di Asia, yang secara historis memiliki korelasi dengan pergerakan harga kripto.
  3. Likuidasi dan Kehati-hatian: Investor besar (whale) mungkin melakukan likuidasi posisi kripto mereka untuk mengantisipasi gejolak pasar yang lebih besar di pasar ekuitas (saham) dan komoditas, yang juga terancam oleh tarif baru.
Ancaman Tarif 100% AS ke China: Gejolak Pasar Kripto dan Balasan Beijing

Respons Keras dari China: Sinyal Pembalasan

Ancaman tarif yang agresif dari AS segera mendapatkan peringatan balasan dari China. Pemerintah China telah menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah balasan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan dan hak sah mereka.

Reaksi China ini bukan sekadar gertakan. Dalam konflik dagang sebelumnya, Beijing telah menunjukkan kesediaan untuk mengenakan tarif balasan pada barang-barang AS. Balasan ini tidak hanya terbatas pada tarif barang impor, tetapi juga dapat mencakup pembatasan pada sektor-sektor tertentu atau bahkan menggunakan kendali atas ekspor bahan-bahan penting, seperti “tanah jarang” (rare earth minerals), yang sangat krusial bagi industri teknologi AS.

Sikap saling ancam ini menciptakan kondisi pasar global yang rentan, di mana setiap pernyataan dari Washington atau Beijing dapat memicu volatilitas yang signifikan di berbagai kelas aset, dari saham, komoditas, mata uang, hingga pasar kripto.


Prospek ke Depan: Ancaman Persisten dan Volatilitas

Ancaman tarif 100% AS ke China, yang telah memicu aksi jual di pasar kripto, mengingatkan investor bahwa isu geopolitik dan perang dagang masih menjadi risiko persisten bagi stabilitas ekonomi global.

Investor perlu memantau perkembangan negosiasi dan retorika dari kedua negara dengan cermat. Selama ketegangan ini masih membayangi, volatilitas tinggi di pasar kripto dan pasar keuangan lainnya diperkirakan akan terus berlanjut. Kebijakan dagang yang tidak terduga memiliki kekuatan untuk menggerakkan pasar melebihi data ekonomi fundamental, dan saat ini, fokus dunia kembali tertuju pada tarik ulur antara Washington dan Beijing.

Apakah ancaman ini akan menjadi kenyataan, ataukah hanya taktik negosiasi, yang pasti adalah dampaknya telah terasa nyata di portofolio investor kripto.

Related Posts

Semeru Erupsi 124 Kali: Waspada Bahaya dan Imbauan Terbaru

Peningkatan Kewaspadaan Gunung Semeru Ancaman Nyata dari Puncak Mahameru: Erupsi Semeru Capai 124 Kali dalam Sehari Indonesia, sebagai negara yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, kembali menghadapi tantangan alam.…

Babak Baru Kasus Harvey Moeis: Gugatan Sandra Dewi Dicabut

Kasus dugaan korupsi timah yang menjerat Harvey Moeis (HM) terus menyita perhatian publik. Tak hanya soal nominal kerugian negara yang fantastis, sorotan juga tertuju pada nasib aset-aset mewah yang disita…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *