Gunung Marapi Erupsi Dua Kali dalam Sehari, Warga Diimbau Jauhi Radius Bahaya
Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung api bertipe strato ini telah mengalami erupsi dua kali dalam kurun waktu hari ini. Meskipun demikian, status aktivitasnya tetap dipertahankan pada Level II (Waspada).
Rincian Erupsi Terkini
Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat dua letusan terjadi dengan selang waktu yang tidak terlalu jauh. Erupsi pertama dan kedua didominasi oleh kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang yang membumbung ke udara.
Erupsi pertama tercatat pada pagi hari dengan ketinggian kolom abu sekitar XXX meter di atas puncak. Sementara erupsi kedua terjadi menjelang siang, dengan tinggi kolom yang dilaporkan relatif sama. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak signifikan seperti hujan abu tebal di permukiman warga. Namun, masyarakat di lereng gunung tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Status Aktivitas Tetap Level II (Waspada)

Meskipun terjadi dua kali erupsi, PVMBG memutuskan untuk tidak menaikkan tingkat status Marapi. Status Waspada (Level II) berarti gunung api berpotensi untuk meletus, tetapi letusan tidak selalu mengancam keselamatan. Beberapa parameter, seperti kegempaan vulkanik dan deformasi tubuh gunung, masih dalam batas toleransi untuk level ini.
Kepala PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap mengikuti semua rekomendasi resmi. Status Waspada ini telah berlaku sejak lama dan terus dievaluasi secara berkala oleh tim ahli.
Imbauan Keselamatan untuk Masyarakat dan Pendaki
Demi menjamin keselamatan warga dan meminimalisir risiko, PVMBG mengeluarkan beberapa imbauan krusial:
- Zona Larangan Mutlak: Masyarakat dan pendaki dilarang keras memasuki atau mendekati radius 3 kilometer (km) dari pusat erupsi (Kawah Verbeek). Zona ini merupakan area bahaya yang sewaktu-waktu dapat dilalui material vulkanik seperti lontaran batu pijar, hujan abu lebat, atau gas beracun.
- Antisipasi Hujan Abu: Warga yang berada di luar zona bahaya diimbau untuk selalu menyiapkan masker dan pelindung mata untuk mengantisipasi potensi hujan abu vulkanik. Abu dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan mata.
- Waspada Lahar Dingin: Khusus bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi, diimbau untuk mewaspadai ancaman lahar dingin, terutama saat terjadi hujan deras. Material vulkanik yang menumpuk di puncak dapat terbawa arus dan menjadi bencana sekunder.
- Informasi Resmi: Masyarakat diminta hanya mengacu pada informasi resmi dari PVMBG dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Hindari penyebaran berita atau informasi yang tidak terverifikasi.
Aktivitas Gunung Marapi akan terus dipantau secara intensif. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan memitigasi risiko bencana di wilayah tersebut.





