Buruh Turun ke Jalan, Menuntut Hak dan Keadilan
Ribuan buruh dari berbagai federasi dan konfederasi di seluruh Indonesia kembali turun ke jalan. Pusat aksi kali ini berlokasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senayan. Gelombang massa yang datang dari Jabodetabek dan sekitarnya memadati area jalan, menyuarakan aspirasi dan tuntutan yang telah lama diperjuangkan. Aksi ini menjadi salah satu bentuk protes terbesar yang dilakukan oleh para pekerja belakangan ini.
Mengapa Buruh Beraksi?
Ada beberapa isu utama yang menjadi pemicu aksi besar-besaran ini. Pertama, tuntutan mengenai upah minimum yang layak. Buruh merasa bahwa kenaikan upah yang diputuskan pemerintah tidak sebanding dengan laju inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat. Mereka menuntut revisi aturan pengupahan agar lebih adil dan berpihak pada kesejahteraan pekerja.
Kedua, aksi ini juga menyuarakan penolakan terhadap undang-undang atau kebijakan yang dianggap merugikan. Salah satu contoh yang paling sering disuarakan adalah revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dan beberapa pasal dalam Omnibus Law Cipta Kerja yang dinilai melemahkan posisi tawar buruh, seperti isu pesangon, outsourcing, dan jam kerja.
Tuntutan Utama yang Disampaikan

Dalam orasinya, para perwakilan buruh menyampaikan sejumlah tuntutan spesifik kepada wakil rakyat. Tuntutan tersebut meliputi:
- Peningkatan Upah Minimum: Mereka meminta kenaikan upah yang signifikan dan berbasis pada survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang riil, bukan hanya formula statistik.
- Pembatalan Aturan yang Merugikan: Mendesak DPR untuk mencabut atau merevisi pasal-pasal dalam undang-undang yang dianggap tidak adil.
- Perlindungan Hak-hak Buruh: Menuntut jaminan perlindungan bagi buruh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak dan diskriminasi.
- Jaminan Sosial: Memperkuat sistem jaminan sosial, terutama dalam hal kesehatan dan pensiun, agar dapat menjangkau seluruh pekerja dengan layak.
Respon Pemerintah dan DPR
Aksi demonstrasi buruh di depan DPR ini tentu menarik perhatian banyak pihak. Pihak kepolisian telah melakukan pengamanan ketat untuk memastikan aksi berjalan tertib dan aman. Beberapa perwakilan buruh dikabarkan akan diterima oleh anggota DPR untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka. Namun, respons dari pihak legislatif dan eksekutif masih ditunggu, apakah tuntutan ini akan diakomodir atau kembali menjadi wacana. Aksi ini menunjukkan bahwa perjuangan buruh untuk mendapatkan hak dan keadilan masih panjang, dan mereka tidak akan berhenti menyuarakan suaranya demi masa depan yang lebih baik.





