
Ketegangan antara Ruben Amorim dan Alejandro Garnacho di Manchester United
Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan akibat dinamika internal yang melibatkan manajer mereka, Ruben Amorim, dan pemain muda berbakat, Alejandro Garnacho. Hubungan yang kurang harmonis antara keduanya telah memicu spekulasi tentang masa depan Garnacho di Old Trafford. Artikel ini akan mengulas perkembangan terbaru seputar ketegangan ini dan implikasinya bagi klub.
Latar Belakang Konflik di Manchester United
Hubungan antara Ruben Amorim dan Alejandro Garnacho mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan sejak Amorim mengambil alih kursi kepelatihan Manchester United pada November 2024. Garnacho, winger berusia 21 tahun yang dikenal dengan bakat eksplosifnya, tampak kesulitan menyesuaikan diri dengan sistem taktis 3-4-2-1 yang diterapkan Amorim. Puncak ketegangan terjadi setelah Garnacho hanya bermain selama 19 menit sebagai pemain pengganti dalam final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur pada Mei 2025.
Garnacho dan saudaranya, Roberto, secara terbuka mengkritik keputusan Amorim melalui media sosial, yang dianggap sebagai bentuk ketidakpatuhan. Amorim merespons dengan tegas, bahkan dikabarkan meminta Garnacho untuk “berdoa” agar menemukan klub baru dalam pertemuan di hadapan skuad United. Pernyataan ini memperjelas bahwa hubungan keduanya telah retak.
Pernyataan Ruben Amorim tentang Garnacho
Dalam wawancara terbaru selama tur pramusim di Amerika Serikat, Ruben Amorim secara terbuka mengakui bahwa Garnacho menginginkan “hal yang berbeda dengan kepemimpinan yang berbeda.” Ia menyebut Garnacho sebagai “pemain berbakat,” namun menegaskan bahwa tidak ada koneksi yang kuat antara dirinya dan sang pemain. Amorim menambahkan, “Terkadang, hubungan tidak berhasil, dan itu hal yang wajar dalam sepak bola.”

Meski begitu, Amorim tidak menutup kemungkinan untuk mengintegrasikan kembali Garnacho ke dalam skuad jika tidak ada tawaran transfer yang sesuai hingga akhir bursa transfer. Namun, pernyataan ini lebih terdengar sebagai formalitas, mengingat Garnacho tidak diikutsertakan dalam tur pramusim dan berlatih terpisah dari tim utama.
Spekulasi Transfer dan Minat dari Klub Lain
Keputusan Amorim untuk membuka pintu keluar bagi Alejandro Garnacho telah menarik perhatian beberapa klub top Eropa. Chelsea, Napoli, dan Bayern Munich dikabarkan memantau situasi pemain asal Argentina ini. Manchester United kabarnya menetapkan harga sekitar £60-70 juta untuk Garnacho, yang akan memberikan keuntungan finansial penuh karena statusnya sebagai pemain akademi.
Chelsea, khususnya, disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk merekrut Garnacho, dengan laporan bahwa pemain tersebut lebih memilih bertahan di Premier League. Sementara itu, Napoli telah menunjukkan minat sejak Januari 2025, meskipun tawaran mereka saat itu ditolak.
Implikasi untuk Manchester United
Keputusan untuk melepas Alejandro Garnacho bisa menjadi pedang bermata dua bagi Ruben Amorim dan Manchester United. Di satu sisi, penjualan Garnacho dapat memberikan dana segar untuk mendanai pembelian pemain baru, seperti Matheus Cunha dari Wolves, yang dikabarkan menjadi target utama. Di sisi lain, kehilangan pemain muda dengan potensi besar seperti Garnacho bisa menjadi kerugian jangka panjang, terutama mengingat sejarah klub yang kaya dengan tradisi winger legendaris seperti George Best dan Cristiano Ronaldo.
Amorim tampaknya berfokus pada perubahan budaya di Manchester United, menekankan pada disiplin dan kesatuan tim. Namun, pendekatannya yang tegas terhadap Garnacho telah memicu kritik, dengan beberapa pihak menilai bahwa tindakan publiknya dapat menurunkan nilai transfer sang pemain.
Masa Depan Garnacho
Bagi Alejandro Garnacho, masa depan di Manchester United tampak suram di bawah asuhan Ruben Amorim. Meskipun pernah menunjukkan tanda-tanda perbaikan hubungan pada awal 2025, ketika Amorim memuji perubahan sikap Garnacho, ketegangan terbaru tampaknya telah menutup peluang rekonsiliasi. Garnacho, yang telah mencetak 14 gol di Premier League sebelum usia 21 tahun, memiliki potensi untuk menjadi bintang di klub lain jika diberikan lingkungan yang lebih mendukung.
Kesimpulan
Ketegangan antara Ruben Amorim dan Alejandro Garnacho mencerminkan tantangan yang dihadapi Manchester United dalam masa transisi di bawah manajer baru. Sementara Amorim berusaha membangun tim sesuai visinya, kehilangan talenta muda seperti Garnacho bisa menjadi risiko besar. Dengan bursa transfer masih terbuka hingga akhir Agustus 2025, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari kedua belah pihak. Apakah Garnacho akan menemukan klub baru, atau akankah ada kejutan di menit-menit terakhir yang membuatnya bertahan di Old Trafford? Hanya waktu yang akan menjawab.